KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Saat ini musim hujan dan musim kemarau menjadi tidak menentu. Terkadang hujan tak berhenti tapi terkadang panas terik.
Sebagai antisipasi dan mitigasi terjadinya musim kemarau, tidak ada salahnya bila kita siap-siap musim kemarau dengan cara melakukan panen air hujan di saat musim hujan.
Dikutip dari Perpustakaandikbud, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk panen air hujan, sebagai berikut :
1. Sumur Resapan
BACA JUGA:Pelaku Usaha: Di Rumah BUMN, Keunikan Sepatu & Sandal Rajut dari Tarutung Dibantu Promosikan
Membuat sumur resapan adalah membuat lubang untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah dan/atau lapisan batuan pembawa air. Ada beberapa jenis sumur resapan yang bisa kita buat ada sumur resapan terbuka dan ada sumur resapan tertutup.
Sumur resapan juga dapat dibangun di halaman rumah dengan menggunakan pedoman pada SNI No.03-2453-2002.
2. Kolam Pengumpul Air Hujan
Kolam pengumpul air hujan adalah kolam atau wadah yang digunakan untuk menampung air hujan yang jatuh di atap bangunan rumah, gedung, perkantoran, atau bangunan industri yang disalurkan melalui talang.
BACA JUGA:Pelaku Usaha: Di Rumah BUMN, Keunikan Sepatu & Sandal Rajut dari Tarutung Dibantu Promosikan
Kolam pengumpul air hujan sebaiknya memiliki sistem penyaringan dan pengolahan atau penyerapan tanah, sebagaimana mengacu pada Permen PU Nomor 11 tahun 2014 tentang pengelolaan air hujan pada bangunan gedung dan persilnya.
3. Lubang Resapan Biopori
Lubang resapan biopori adalah lubang yang dibuat secara tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah, dengan diameter 10-25 centimeter dan kedalaman sekitar 100 centimeter atau tidak melebihin kedalaman muka air tanah.
Secara teknis lubang biopori memiliki kesamaan dengan sumur resapan, hanya saja ukuran diameternya lebih kecil.
BACA JUGA:5 Fakta Unik Bahasa Indonesia, Ternyata Jadi Bahasa Resmi Kedua di Vietnam