"Setelah 2 bulan, anak diminta untuk membuat puisi. Jadi tak ujug-ujug membuat puisi. Tapi wali kelas di kelasnya masing-masing memberikan materi tersebut selama 2 bulan," katanya.
Lalu, jelas dia, masing-masing siswa membuat satu puisi yang bertema ayah dan ibu. Setelah terkumpul puisi-puisi tersebut, kemudian oleh tim literasi dan tim perpustakaan sekolah melakukan penilaian serta mencari puisi terbaik.
"Kita pilih 50 puisi terbaik. Setelah berkumpul dengan kedua tim itu diolah puluhan puisi itu diedit oleh tim DMSB 2022 kemudian diterbitkan oleh Nalanesia," jelasnya.
Menurut dia, menulis sangat penting karena sebuah aktivitas yang mengasah otak dan mampu menambah perbendaharaan kata.
BACA JUGA:Pembalap Pangandaran Juara Tingkat Nasional
"Kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki kemampuan peserta didik di sekolah dasar, sebagai pondasi awal untuk belajar ke tingkat selanjutnya," tukasnya.
Ketua Yayasan Baiturrahman Darul Fikri, H Asep Dadan Nurkamal menegaskan, sekolahnya merupakan SD yang mempunyai spirit literasi.
"Hal ini dibuktikan dengan adanya program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan pada kegiatan Pembiasaan, Pengembangan dan Pembelajaran," tegasnya.
Indra Risdianto, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Tasikmalaya mengaku bangga atas penghargaan yang diterima SD Baiturrahman dan telah meluncurkan buku tersebut.