Global Islamic Finance Summit 2023, Komitmen Kuat BSI Dorong Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia

Rabu 15-02-2023,15:45 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan

GIFS menandai awalan dan komitmen kuat BSI untuk menjadikan ekonomi syariah yang terus tumbuh sehat dari segi finansial, sosial dan spiritual di tengah tantangan ekonomi global yang fluktuatif dan dinamis.

”Pada saat tantangan luar biasa bagi ekonomi global, kita perlu merespons dengan pengetahuan dan inovasi. BSI ingin mendorong terciptanya kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam  keuangan Islam,” tutur Hery.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan acara ini adalah bentuk peran dan dukungan BSI dalam mengembangkan sektor riil, khususnya dalam menyediakan solusi pembiayaan berbasis syariah yang bisa sejajar dengan perbankan konvensional. Sebab, dengan melibatkan bisnis, keuangan Islam dapat memasuki peluang pertumbuhan baru.

”Urgensi pengembangan produk perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif yang tetap memenuhi prinsip syariah, antara lain kebutuhan Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam pengembangan struktur produk syariah untuk wholesale banking dengan memperhatikan global best practice,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

BACA JUGA: Penerbangan Susi Air Tidak Terganggu di Tengah Aksi Penyanderaan Pilotnya

BSI Terus Dorong Pertumbuhan Sektor Rill dan Pembiayaan Sindikasi

Bank Syariah Indonesia serius untuk ambil bagian percepatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Tercermin dalam kenaikan growth bisnis sejak 2 tahun berdiri pasca merger.

Raihan laba tembus Rp 4,26 Triliun tumbuh 40,68% dan aset mencapai Rp 305,73 triliun. Dari sisi pembiayaan juga mengalami pertumbuhan 21% mencapai Rp 207,7 triliun dan NPF Gross Level 2,42%.

Rasio keuangan BSI juga solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari ROE (Return of Equity) sebesar 16,84% dan ROA (Return of Asset) sebesar 1,98%.

BACA JUGA: STRIKER PERSIB Kobarkan Semangat, David da Silva: Tegakkan Kepala Bahwa Kita Bisa!

BSI mencatatkan kinerja positif di atas rata-rata, jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan Indonesia.

Mengutip data OJK per September 2022, aset industri perbankan tumbuh 7.75%, sedangkan BSI tumbuh 11.53%. Dari segi pembiayaan, pembiayaan BSI tumbuh 22.35%, sedangkan industri perbankan tumbuh 11.00%.

Sementara dari rasio ROE (Return of equity) BSI pada September 2022 sebesar 17,44% dan industri perbankan 13,78%. Data ini menggambarkan bahwa performa bisnis BSI tumbuh positif dan sehat melampaui industri perbankan Indonesia.

Saat ini pembiayaan konsumer BSI berada pada urutan pertama di atas rata-rata bank syariah dan untuk penyaluran pembiayaan sindikasi berada pada urutan keempat terbesar di Indonesia yang didominasi pada sektor-sektor rill wholesale, manufaktur, pertanian, kehutanan dan properti.

BACA JUGA: Kepala Desa Belum Bayar Pajak Akan Diumumkan Bupati Garut Agar Tidak Dipilih Lagi di Pilkades

Per Desember 2022, pembiayaan wholesale BSI mencapai Rp 57,18 triliun tumbuh 15,80% year on year. BSI juga terus mendorong pembiayaan sindikasi, yang mencapai Rp 45 triliun atau tumbuh 13,44% year on year.

Kategori :