TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Harga beras dan minyak Goreng Kita naik di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 30 Januari 2023. Untuk minyak goreng dari pemerintah ini sempat hilang dua pekan, meski pasokan kembali muncul namun dengan harga naik.
Pedagang minyak di Pasar Tradisional Singaparna, Koyah mengutarakan, saat ini ada kenaikan harga minyak Goreng Kita dijual Rp15.000 sampai Rp16.000.
Sebelum menghilang, harga minyak Goreng Kita hanya dijual Rp13.500 sampai Rp14.000 setiap satu liternya. Pedagang mengaku harga beli minyak Goreng Kita dari distributor menjadi Rp14.000 per liter.
“Semula harga distributor Rp12.000 per liter. Memang sempat hilang dua minggu, saya gak dapat barang. Sekarang ada lagi tapi harganya naik. Dari distributor Rp14.000," kata dia.
Pembeli minyak goreng, Wartini (34) kini hanya sanggup membeli dua karton saja per dua hari dari biasanya lima karton per hari. Kenaikan harga tersebutr menurutnya selain memberatkan, juga tanpa sosialisasi.
"Naik ah pak, harganya jadi makin sulit. Kemarin udah enak sekarang naik. Saya malah khawatir pas nanti mau puasa bisa makin naik," katanya.
Tidak hanya pada harga minyak goreng, harga beras juga bernasib sama. Di Pasar Tradisional Singaparna kenaikan antara Rp1.000 sampai Rp2.000 per kilogram.
Bahkan akibat pasokan berkurang, beras murah seharga Rp9.000 sampai Rp10.000 mulai kosong.
BACA JUGA:Khawatir Ruang Kelas Ambruk, Siswa SDN Puncakbaros Bojonggambir Belajar di Rumah Dinas Kepsek
"Yang kualitas sedang dari Rp10.000 jadi Rp11.500 per kilogramnya. Dan kualitas paling baik mencapai Rp13.500 per kilogram. Malahan beas (beras, red) yang kualitas rendah sudah gak ada di pasar, pasokanya kurang," kata Surya, penjual beras di Pasar Singaparna.
"Gimana yah Pak Presiden, harga beras naik. Ini kan kebutuhan kami yang paling utama. Semoga segera ada solusi," kata dia.
Diakui pedagang, harga beras berangsur naik setelah bahan bakar minyak naik beberapa waktu lalu. Selain itu, kegagalan panen sejumlah tempat turut memengaruhi kenaikan harga.
"Naiknya ini setelah naiknya BBM, dan juga banyak gagal panenan," kata dia.
Surya menjelaskan, untuk beras sendiri dipasok daerah Singaparna, Garut dan lainnya. Termasuk dari Jawa Tengah. "Kebanyakan beras lokal," katanya.