Harga Jengkol di Pasar Singaparna Tasikmalaya Tembus Rp100 Ribu, Cabai Merah Ikut Meroket
Pedagang Sayuran di Pasar Singaparna Tasikmalaya memperlihatkan jengkol yang harganya kini tembus kisaran Rp100 ribu per kilogram, Selasa 7 Oktober 2025. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Harga bahan pangan di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten TASIKMALAYA, Jawa Barat, kembali mengalami lonjakan tajam pada awal pekan ini, Selasa 7 Oktober 2025.
Sejumlah komoditas utama seperti cabai dan jengkol naik drastis hingga dua kali lipat dari harga normal.
Kondisi ini membuat pedagang dan konsumen sama-sama kelimpungan.
Yang paling mencolok, harga jengkol kini nyaris menyamai daging sapi, menembus kisaran Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram.
BACA JUGA:Segera Hadir Vivo V60e: Kamera 200MP, Baterai 6500 mAh dan Layar Quad-Curved 120Hz
Padahal, sebelumnya jengkol dikenal sebagai bahan pangan rakyat dengan harga sekitar Rp20.000 per kilogram.
Tak hanya jengkol, harga cabai pun ikut melambung.
Cabai rawit domba atau cabai setan naik dari Rp25.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Sementara cabai merah besar dan keriting kini dijual di kisaran Rp80.000–Rp90.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp40.000–Rp50.000.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di Kota Tasikmalaya Resmi Dibuka, Wujud Nyata Negara Hadir untuk Pendidikan Rakyat
Salah satu pedagang, Rohman, mengatakan lonjakan harga ini membuatnya memilih berhenti menjual beberapa komoditas karena harga terlalu tinggi.
“Cabai domba sekarang Rp40 ribu, biasanya Rp25 ribu. Cabai merah sudah tembus Rp80 ribu. Tapi yang paling parah itu jengkol, bisa sampai Rp100 ribu. Saya jadi tidak jualan dulu, karena terlalu mahal,” ujarnya.
Pedagang lain, Tati, menyebut kenaikan harga disebabkan berkurangnya pasokan dari daerah penghasil.
Cuaca dan biaya distribusi yang meningkat membuat pasokan jengkol tersendat, terutama yang datang dari luar daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: