Khawatir Ruang Kelas Ambruk, Siswa SDN Puncakbaros Bojonggambir Belajar di Rumah Dinas Kepsek
Siswa kelas 3 SDN Puncakbaros di Sukawening Desa/Kecamatan Bojonggambir terpaksa belajar di rumah dinas kepsek meski harus berdesakan.-Istimewa-radartasik.disway.id
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Puncakbaros di Sukawening Desa/Kecamatan Bojonggambir terpaksa belajar berdesakan belajar di Rumah Dinas Kepsek yang lama tidak digunakan. Mereka terpaksa belajar di ruangan berukuran 3x3 meter, khawatir ruang kelas ambruk.
Di ruangan rumah dinas kepsek ini diisi 18 siswa. Kepala SDN Puncakbaros, Hj Wati Rahmawati SP.d membenarkan keadaan tersebut.
Menurutnya, di SDN Puncakbaros terdapat empat ruangan kelas yang kini kondisi rusak. Diantaranya bangunan ruang kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.
Namun kerusakan terparah di ruang kelas 3. Dimana pada 6 bulan lalu, bagian plafon ambruk.
BACA JUGA:ASYIK! Harga BBM Pertalite di Papua dan Nunukan Tidak Lagi Rp 100.000 Per Liter
"Guna menghindari bahaya, kami bersama komite dan orang tua siswa sepakat memindahkan kegiatan belajar mengajar para siswa kelas 3 ini ke ruangan gudang, bekas rumah dinas kepala sekolah. Kondisi bangunannya juga sama memprihatinkan, sempit dan juga mulai rusak," jelas dia saat dihubungi, Senin 30 Januari 2023.
Kondisi belajar di rumah dinas kepsek tersebut sudah berjalan 6 bulan. Akan tetapi setiap hari para siswa terpaksa harus rela belajar berdesakan satu sama lain di ruangan tersebut.
Pihak sekolah tidak memiliki pilihan lain, demi proses belajar bagi siswa kelas 3 tetap berjalan. Belajar di rumah dinas kepsek manjadi satu-satunya jalan. "Ini upaya agar KBM tetap berjalan," kata dia.
Pihak sekolah, sudah melaporkan terkait kerusakan bangun ini serta mengajukan perbaikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya. Hanya saja belum mendapatkan kepastian kapan sekolahnya mendapatkan perbaikan.
BACA JUGA:Soal Pengerjaan Jalan Tol Getaci ke Tasikmalaya, Ketua Komisi IV DPRD Jabar Sampaikan Ini
"Katanya tahun ini akan dibangun, tapi kapan waktunya belum ada kepastian. Semoga benar, jika ruangan kelas yang rusak segera diperbaiki," kata Wati.
Dari 7 ruang kelas yang ada. Hanya ruangan kelas 1, kelas 2 dan ruang guru yang masih dinilai layak. Hal itu karena ketiga lokal bangunan tersebut baru mendapatkan renovasi ringan ditahun 2011 lalu.
Untuk kelas 5 dan 6, kali terakhir mendapatkan rehab ringan pada 2008, itu pun hanya pada bagian atapnya saja. "Untuk ruang kelas 3 dan 4, sudah puluhan tahun belum mendapatkan perbaikan," kata dia.
Selain kerusakan ruang kelas, SDN Puncakbaros juga tidak memiliki bangunan WC. Sehingga para siswa dan guru sangat kesulitan jika hanya sekadar untuk buang air. Mereka akhirnya harus menumpang ke toilet masjid yang letaknya agak berjauhan dari lingkungan sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: