Untuk batch ini, Kementerian ESDM tidak hanya mengundang mahasiswa rumpun teknik atau eksak tetapi juga membuka kesempatan untuk mahasiswa sosial dan humaniora untuk bergabung mengembangkan sektor EBT.
Sebagai informasi, Gerilya ditujukan bagi mahasiswa minimal semester-5 untuk mengikuti studi independen yang setara dengan 10-20 SKS (tergantung persetujuan universitas).
Metode pembelajarannya dibagi menjadi dua, yaitu course dan team-based project (TBP).
Dalam TBP peserta Gerilya terjun langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang PLTS untuk mempraktikkan, mengoperasikan, memelihara dan mengatasi permasalahan ketika ada peristiwa yang mengganggu fungsi kerja PLTS Atap.