BANJAR, RADARTASIK.COM – Salah satu bangunan tua yang diyakini peninggalan kolonial Belanda, hingga kini masih berdiri kokoh di Kota Banjar yang erat kaitannya dengan sejarah perkeretaapian Indonesia.
Bangunan tua di Stasiun Banjar ini peninggalan kolonial Belanda. Di bangunan tua itu terdapat keberadaan Depo Lokomotif, rumah sinyal, tower air dan putaran rel arah Banjar-Pangandaran.
Bangunan tua di Stasiun Banjar tersebut hingga kini masih berdiri kokoh, meski sebagian cat asli sedikit memudar, sehingga tengah dipercantik kembali dengan dicat ulang.
Stasiun Banjar sendiri terletak di Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman, berada di ketinggian lebih kurang 32 meter di atas permukaan laut.
Dalam sejarah perkeretaapian Indonesia, Stasiun Banjar diketahui sebagai Depo Lokomotif. Keberadaan Depo Lokomitif ini sangat vital. Dimana memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap menarik rangkaian kereta api.
Untuk melakukan semua aktivitas itu, keberadaan Depo Lokomotif dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, serta gudang persediaan suku cadang atau komponen.
Gerbong angkutan barang tak terpakai di Depo Lokomitif Stasiun Banjar. -Anto Sugiarto-radartasik.disway.id
Termasuk di dalamnya terdapat fasilitas pendukung serta pegawai pengelola depo.
Untuk di Kota Banjar, keberadaan Depo Lokomotif sekaligus menjadi tempat persimpangan jalur kereta api menuju ke Pangandaran atau ke wilayah Jawa Tengah (Jateng).
BACA JUGA:Tweely For Bag Buka Loker Terbaru untuk Posisi Admin Online, Pelamar Pendidikan Minimal SMK
Kini kondisi Depo Lokomotif tua mulai terbengkalai. Hanya ada dua gerbong barang yang tidak lagi dipakai. Terdapat coretan cat semprot pula.
"Bangunan Stasiun Banjar masih ada yang asli peninggalan zaman Belanda," kata Kepala Stasiun Banjar Herry Susanto kepada wartawan, Rabu 28 Desember 2022.
Herry menjelaskan, dulu terdapat jalur rel Banjar-Pangandaran yang hingga kini masih ada. Termasuk mulai mengemuka rencana direaktivasi ke Pangandaran yang melintasi jalur terowongan terpanjang dan terindah itu.
Yah, Terowongan Wilhelmina. Terowongan ini merupakan terpanjang dengan 1,1 km dan terindah dari 10 terowongan yang ada di Indonesia.