BANJAR, RADARTASIK.COM – Ternyata budidaya kecoa madagaskar enteng dan tidak memerlukan lahan yang luas. Serangga yang memiliki warna cokelat kehitaman ini, juga tidak harus memiliki tempat khusus.
Berikut gambaran yang dilakukan pihak Lapas Kelas IIB Banjar dalam budidaya kecoa madagaskar.
Kasubsi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Banjar Donny Irawan mengatakan, kecoa madagaskaar cukup disimpan pada wadah dengan ukuran lebih kurang 40x60 centimeter.
Seperti menggunakan kontainer boks plastik yang di dalamnya ditambah dengan karton berlubang dudukan telur ayam.
BACA JUGA:Wow! Harga Kecoa Madagaskar Rp 500 Ribu Per Kg, Budidaya Kecoa Madagaskar di Lapas Kelas IIB Banjar
Melalui bahan sederhana yang menjadi kandang dalam budidaya kecoa madagaskar, kontainer boks plastik juga bisa dimpan dengan cara disusun, sehingga tetap rapi.
Dari pengalaman Donny, perawatan yang ekstra hanyalah memisahkan bibit yang kecil dan dewasa.
Pur ayam dan ulat hongkong jadi pakan kecoa madagaskar. -Anto Sugiarto-radartasik.disway.id
Soal pakan, menurut Donny cukup enteng dan mudah didapat. Untuk budidaya kecoa madagaskar, pakan mengandalkan pur atau pakan ayam.
Sesekali kecoa madagaskarkar diberikan daun-daunan atau sayuran serta ulat hongkong.
BACA JUGA:Intip Budidaya Kecoa Madagaskar di Lapas Banjar, 1 Kg Harganya Setengah Jutaan!
"Tidak hanya itu saja, sediakan juga tempat untuk minum kecoa, karena kecoa madagaskar sering minum," katanya.
Agung, warga binaan kini getol mengurus budidaya ini. Menurutnya kandungan gizi kecoa jenis ini diyakini para pembelinya lebih tinggi ketimbang jangkrik.
Maka tak jarang para pecinta burung dan ikan arwana lebih memilih kecoa madagaskar sebagai pakan. Kecoa jenis ini, kata Agung, dalam per ekor dijual lima ribu rupiah (Rp5.000).
Dalam rentang hampir tiga bulan, dari 300 indukan yang terdiri 100 jantan dan 200 betina, telah berkembang biak lebih dari 2.000 ekor. Jika hasil pembiakan yang jumlahnya mencapai 1.700 per ekor dan dijual lima ribu, Agung bisa mengantongi delapan setengah juta rupiah.