”Jadi kalau sudah selesai sekolah, saya latihan (ke Lapang PPI Kota Bandung),” kenangnya.
Meski terus latihan keras bersama Persib, Robby Darwis tidak langsung masuk tim senior. Dia masih bermain di tim junior.
Di bawah bimbingan Marek Janota, Robby Darwis terus berlatih keras. Terutama latihan fisik.
BACA JUGA: Marius Niculae: Portugal Tidak Lagi Menerima Cristiano Ronaldo
Memang, Marek Janota terkenal membangun skuad Persib dengan latihan fisik yang keras.
Bagi Robby Darwis ketahanan fisik yang bagus menjadi modal untuk seorang pemain bertanding di lapangan. Soal teknik, itu akan ”mengikutinya”.
Hari demi hari Robby Darwis giat berlatih. Namun begitu, dia belum dapat posisi bermain.
”Saya waktu itu belum dapat posisi,” ujarnya.
”Pokoknya disuruh latihan we... latihan yang rajin,” ujar Si Bima, julukannya.
Dari Lembang, kata Robby Darwis, sudah ada seniornya, Ade Mulyono, yang lebih dulu bermain untuk Persib.
”Dia senior,” ujar Robby Darwis yang pernah menekel keras Shin Tae Yong, pelatih timnas Indonesia saat ini. Saat itu masih aktif bermain.
Kemudian, saat Robby Darwis masuk tim senior Persib, dia pun bermain bersama Ade Mulyono.
BACA JUGA: Komentar Bobotoh Setelah Djanur Parkir Bus Melawan Persib, Bek Jadi Striker, Striker Jadi Bek
Namun siapa sangka, pemain ikonik dengan salah satu ucapannya saat akan menendang tendangan bebas itu, ”halik ku aing” atau ”biar sama saya saja itu” ini sejak kecil Robby Darwis tak menyangka jadi kapten Persib dan Timnas Indonesia.
”Saya gak kebayang jadi kapten Persib, kapten tim nasional,” ujar Robby Darwis yang menjadi kapten The Dream Team Persib saat juara Piala Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995 ini.