TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya melaksanakan Diklat Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Model Pembelajaran Berbasis Projek bagi guru SD di Kabupaten Tasikmalaya, Senin 19 Desember 2022.
Dalam Diklat yang berlangsung selama dua hari yakni tanggal 19-20 Desember di Hotel Harmoni itu, berbagai materi pembelajaran Pancasila disampaikan kepada peserta diklat.
"Tujuan dari diklat tersebut untuk memberikan bekal kepada guru, bahwa ada satu isu penting saat ini dalam memperkuat anak-anak kita menjadi anak-anak yang memiliki profil pemahaman yang utuh terhadap pancasila," kata Ketua Prodi Pascasarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Dr Syarip Hidayat, M.Pd, di lokasi.
Dengan tertanamnya pemahaman Pancasila, siswa dan siswi memiliki karakter yang sesuai dengan sikap dan wawasan kebangsaan Indonesia. Penanaman karakter ini tentu saja diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila.
BACA JUGA:Sekda Kota Tasik Berharap Cordela Suites Hotel Gairahkan Perekonomian Kota Tasikmalaya
"Profil pelajar Pancasila itu tentu bisa sukses diterapkan di sekolah dengan cara guru-gurunya dibekali dengan cara bagai mana cara menanamkan pembelajaran Pancasila kepada peserta didiknya," jelas Syarip.
Tantangan global yang tak bisa ditawar lagi saat ini, menanamkan pemahaman Pancasila kepada peserta didik atau siswa itu sangat penting.
Setidaknya melalui pemahaman yang utuh tentang Pancasila mampu menangkal berbagai ancaman yang merusak mental dan moral generasi pelajar.
"Itu bisa jadi kalau kita tidak bisa menanamkannya sejak dini, wawasan atau kultur dari luar, masuk atau tertanam pada anak kita. Apalagi wawasan itu tidak semua positif," kata dia.
BACA JUGA:4 Perbedaan Antara SNMPTN dan SNPMB, Yuk Cek Di sini Berlaku Tahun 2023
Syarip menjelaskan, penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Selian itu, guru-guru SD yang menjadi peserta diberikan cara atau metode pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa.
"Jadi bagaimana semua pembelajaran di sekolah itu, nilai-nilai Pancasila ini diintegrasikan," kata dia.
Dengan integrasi itu, siswa tidak hanya pandai terhadap ilmu yang sifatnya kognitif, tetapi diberikan wawasan kebangsaan, ideologi Pancasila. Sehingga disebut pembelajaran integratif.