JAKARTA, RADARTASIK.COM – Goodby. Tiga jenis bahan bakar minyak atau BBM dilarang dijual per 1 Januari 2023.
Tiga jenis BBM dilarang dijual per 1 Januari 2023 menyusul terbitnya aturan baru soal BBM dari pemerintah.
Dikabarkan, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) sudah menerbitkan aturan baru soal BBM. Aturan baru itu akan berlaku mulai 1 Januari 2023.
Aturan baru soal BBM tersebut di antaranya memuat bahwa 3 jenis BBM dilarang dijual per 1 Januari 2023 nanti.
BACA JUGA: Harga BBM Resmi Naik, Cek Harga Pertalite dan Harga Pertamax 14 Desember 2022
Tiga jenis BBM dilarang dijual per 1 Januari 2023 merupakan BBM dengan kadar oktan di bawah RON 90.
Dengan demikian, 3 jenis BBM dilarang dijual per mulai 1 Januari 2023 adalah BBM RON 87, BBM RON 88, dan BBM RON 89.
Bagaimana dengan nasib BBM jenis Pertalite? Apakah BBM jenis Pertalite akan dihapus tahun 2023? Belum ada kepastian mengenai nasib BBM jenis Pertalite akan dihapus tahun 2023.
Namun jika menilik kadar oktan dari Pertalite, produk Pertamina ini berada di posisi 90. Sehingga, Pertalite tidak akan dihapus tahun depan atau masih boleh dijualbelikan di tahun 2023.
BACA JUGA: Aturan Baru Soal BBM, Mulai 1 Januari 2023 Ada 3 Jenis BBM Dilarang Dijual, Selengkapnya Cek di Sini
Aturan baru soal BBM menyebutkan BBM dilarang dijual dengan oktan di bawah RON 90. Larangan diperjualbelikan sudah tercantum di dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Isi dari aturan BBM kadar oktan di bawah RON 90 dilarang diperjualbelikan yakni terkait dengan Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU dan atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
Info dilarangnya penjualan jenis BBM RON di bawah 90 itu sudah dikonfirmasi langsung oleh Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bernama Saleh Abdurrahman pada Selasa, 25 Oktober 2022.
”Mulai 2023 hanya RON 90 ke atas yang boleh beredar. Intinya itu, di bawah itu mau 87, 88, 89 itu sudah nggak bisa beredar,” ujar Saleh Abdurrahman.