"Anda bisa melewatkannya. Tapi itu tidak berarti Anda merasa baik-baik saja, saya sangat terluka dan saya merasa telah mengecewakan orang-orang saya. Ini tentang mengubah perasaan itu menjadi rasa lapar selama sisa musim ini," tuturnya.
Senada dengan Van Dijk, Nathan Ake merasa kecewa Belanda harus tersingkir, setelah membalas dua gol Argentina.
"Kami bisa bangga. Jelas kami ingin lebih tapi itu tidak terjadi, kami bertahan dalam permainan, kami mencoba melawan. Pada akhirnya, itu menyakitkan,” ujarnya.
"Mungkin di perpanjangan waktu kami seharusnya lebih menekan, tapi kaki sedikit lelah," aku Nathan Ake.
Ake juga diminta pendapatnya tentang permainan pemarah yang menghasilkan 15 kartu, lebih banyak dari pertandingan Piala Dunia lainnya dalam sejarah.
"Itu bagian dari sepak bola. "Mereka mencintai negara mereka, mereka ingin berjuang untuk negara mereka dan kami memiliki hal yang sama. Ini adalah permainan yang emosional. Semua orang ingin melewatinya,” paparnya.
"Pada akhirnya, adu penalti yang menentukan pertandingan dan bukan wasit," pungkasnya.