Menangkap Peluang Baru di Jalan Pedestrian Cihideung, Jasa Sewa Payung Geulis Tarif Seikhlasnya

Sabtu 26-11-2022,17:15 WIB
Reporter : Tiko Heryanto
Editor : Tiko Heryanto

TASIKMALAYA RADARTASIK.COM – Telah hampir sepekan usai demo di Jalan Pedestrian Cihideung, nasib PKL Cihideung masih belum mendapat kejelasan. 

Sambil menanti akan seperti apa penataan yang bakal dilakukan Pemkot Tasikmalaya di Jalan Pedestrian Cihideung itu, sebagian PKL Cihideung menangkap peluang baru.

Deretan payung geulis di langit Jalan Pedestrian Cihideung, menginspirasi sebagian PKL Cihideung. 

“Payung geulis itulah yang memunculkan ide buat kami. Usaha jasa sewa payung geulis,” ungkap H Djadja Zaenudin, salah satu PKL kain taplak membuka cerita kepada radartasik.com.

BACA JUGA:Catat! Ini Jadwal Pencairan Gaji ke-13 ASN dan THR 2023, Alhamdulillah Pensiunan TNI-Polri juga Dapat

Jalan Pedestrian Cihideung kini bukan sekadar pusat bisnis. Djadja menyebut, kawasan ini telah bermetamorfosis. Dulu kumuh, sekarang bersih. 

“Kawasan ini pusat bisnis dan wisata. Sekarang tampak bersih, rapi,” katanya sambil merapikan payung geulis untuk diswakan kepada setiap pengunjung.


H Djadja Zaenudin, salah satu PKL kain taplak di Jalan Pedestrian Cihideung. -Tiko Heryanto-radartasik.disway.id   

Menurutnya, mendukung konsep wisata kota dan pusat bisnis, jasa sewa payung geulis jadi alternatif. Menopang penghasilan harian meski dari uang recehan. 

“Sewanya sesukanya. Tidak dibatasi waktu. Bayarnya juga suka-suka,” cetusnya sambil terkekeh-kekeh dan menepukkan tangan kepada pundak radartasik.com.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru J.CO Donuts and Coffee untuk Pendidikan Minimal SMA, Yuk Segera Mendaftar 

“Betul de, bayarnya suka-suka. Seridonya aja,” tambahnya.

Meski hanya dibayar seikhlasnya, pria berusia 69 tahun itu merasa bersyukur. Pendatapan hariannya tertopang. Uang recehan yang bisa terkumpul dalam sehari mencapai Rp150 ribu. Momen akhir pekan bahkan sampai pada angka Rp500 ribu.

“Saya berbagi dengan rekan PKL di sini. Maksudnya begini; kan yang sewa payung itu pasti pengen difoto. Nah saya melibatkan PKL lain, biar bantu foto-in penyewa payung. Pake HP-nya penyewa itu. Jadi hasilnya kita bagi-bagi,” papar dia, sambil mempersilakan duduk di emperan toko.

Sejak tahun 1982, Djadja mengaku sudah berjualan di Jalan Cihideung. Usaha yang ditekuninya tidak berubah, yakni aneka kain taplak bordir.

Kategori :