Diragukan, Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Cianjur, Ini Paparan Dosen Geologi Unpad

Rabu 23-11-2022,14:53 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh
Editor : Usep Saeffulloh

“Kemarin kejadian satu daerah yang selama ini tidak disinggung ada patahan ternyata menghasilkan gempa bumi cukup besar. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran,” tutur Ismawan. 

Selain itu, dampak peristiwa gempa bumi tidak hanya dilihat dari besaran magnitudonya, tetapi juga kedalamannya. 

Gempa dengan magnitudo tidak besar, tetapi dengan kedalaman yang dangkal tetap akan menimbulkan efek besar. 

Kata Ismawan, masyarakat untuk tetap waspada mengenai bahaya gempa tektonik. 

Edukasi dan sosialisasi mengenai kawasan sesar perlu diperkuat di masyarakat, terutama bagi masyarakat yang benar-benar tinggal di jalur patahan. 

Hal ini mendorong masyarakat makin sadar akan potensi sesar tersebut. 

“Meskipun di daerah kita disebutkan jauh dari patahan, kita tidak tahu ternyata ada beberapa retakan yang mungkin kita belum tahu,” kata Ismawan.

Selain Sesar Cimandiri, di Jawa Barat ada 5 sesar lainnya yang masih aktif.

Dari 6 sesar aktif tersebut satu diantaranya Sesar Cimandiri. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa dugaan sementara pergerakan Sesar Cimandiri penyebab gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin 21 November 2022.

Sesar Cimandiri memiliki arti patahan geser aktif yang terletak di bagian barat dari provinsi Jawa Barat, Indonesia.

"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri jadi bergerak kembali," kata Dwikorita di Jakarta.

Dwikorita menjelaskan bahwa gempa berpusat di sekitar Sukabumi-Cianjur karena adanya patahan geser.

"Merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," ujarnya.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakara dan Bandung merupakan kawasan seismik aktif sebagaimana dilansir dari Antaranews.

Di Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakara dan Bandung, kata Daryono, sering terjadi gempa dengan kedalaman dan magnitudo berbeda-beda menurutnya.

Kategori :