Menurut Endang Syahrudin, Tim akan bertolak dari Kantor BPBD Kabupaten Tasik sekitar pukul 08.00 WIB dipimpin langsung Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto.
“Pak bupati sudah mengintruksikan. Beliau langsung memimpin. Kami juga akan memberikan bantuan berupa perlengkapan yang memungkinkan dibutuhkan masyarakat di sana,” ulasnya.
Sejauh ini, sebut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Cianjur agar saat tiba nanti akan menuju titik lokasi yang dianggap membutuhkan bantuan dan evakuasi.
“Kalau lokasi pasti yang dituju belum ditentukan, karena sifatnya situasional, sehingga kami mempersiapkan keberangkatan besok dan setelah di sana, tentu akan terkonfirmasi detil mulai lokasi dan apa saja yang dibutuhkan,” kata Endang Syahrudin.
Sepengetahuannya, BPBD dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat sudah memberangkatkan timnya masing-masing.
“Koordinasi terus berjalan dengan BPBD daerah lain, banyak di antaranya yang sudah berangkat. Kalau kami, besok pagi,” ujar Endang Syahrudin.
Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update data korban meninggal dunia akibat gempa terkini Cianjur.
Melansir data yang disampaikan Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, PhD, bahwa gempa dengan kekuatan M 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, menimbulkan banyak korban jiwa.
Data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin 21 November 2022 pukul 19.34 WIB mencatat 62 orang meninggal dunia.
Warga yang meninggal tersebar di Desa Rancagoong Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cugenang. Semua korban meninggal dunia berada di Kabupaten Cianjur.
Selain itu, menurut dia, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Sebanyak 79 orang lain menderita luka-luka.
Jumlah warga yang mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik pengungsian.
Sementara data kerusakan infrastruktur, di Kabupaten Cianjur sendiri tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Gempa Sesar Cimandiri ini pun menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur.
Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.