Di Ciangir pun, Cheka menyerap informasi soal kendala pengangkutan. Di mana armada sampah yang jumlahnya sedikit, harus mengantre karena situasi TPA yang perlu dibenahi menggunakan alat berat.
BACA JUGA: Wow, Sudah Resmi Harga BBM Turun, Cek Pertalite di Daftar Harga BBM Hari Ini 16 November 2022
Dari temuan-temuan itu, pihaknya menilai perlu pembahasan serius bersama DLH dan OPD-OPD lainnya. Pihaknya ingin permasalahan sampah bisa ditanggulangi.
“Hasil temuan itulah kita rapatkan hari ini (kemarin, Red), kita berusaha mencari solusi atas permasalahan yang ada,” katanya.
Hal ini menurutnya kurang seimbang dengan Kota Tasik yang dia dengar dikenal sebagai Kota Resik. Maka dari itu dia ingin mewujudkan jargon Kota Resik itu dengan menuntaskan masalah sampah.
“Temen-temen OPD (lain) juga support dengan baik,” ucapnya.
BACA JUGA: Mantap! Upah Minimum di Atas Rp 4 Juta di 7 Daerah di Jabar, UMK Kota Bekasi Paling Tinggi
BACA JUGA: Sudah Resmi Upah Minimum 2023 Naik 5,96 Persen, Besarannya Jadi Sebegini, Cek di Sini
Kepala DLH Kota Tasikmalaya H Deni Diyana mengatakan, apa yang dipaparkan Pj Wali Kota merupakan sebuah dukungan untuknya. Juga bentuk perhatian untuk persoalan sampah di Kota Tasikmalaya.
“Itu yang kami tunggu-tunggu sebetulnya,” ucap Deni Diyana.
Karena dengan penanganan masalah sampah tidak bisa sepenuhnya dilaksanakan DLH. Perlu dukungan OPD lain. Dengan adanya perhatian khusus dari Cheka, dia optimis masalah sampah di Kota Tasik bisa lebih mudah tertangani.
“Karena langsung ada komando dari atas,” kata Deni Diyana.
Pentingnya peran dari OPD lain karena sampah melibatkan seluruh unsur. Dari mulai Dinas KUMKM Perindag soal sampah di pasar, juga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk akses armada pengangkut.
“Misalnya akses jalan rusak, memperlambat armada dan juga terhadap ketahanan armada jadi mudah rusak,” ujarnya.
Ke depannya pun pihaknya sudah merencanakan penganggaran untuk pengadaan mesin pengolah sampah sebelum dikirim ke Ciangir. Di mana sampah diolah menjadi residu.