Keempat orang itu diduga sudah lama tidak mengonsumsi makanan karena tewas sejak berminggu-minggu lalu.
"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," kata Pasma saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat kemarin.
"Berdasarkan keterangan dari dokter forensik bahwa dugaan kematian dari 3 minggu yang lalu," katanya.
Waktu Meninggal Para Korban Berbeda
Keempat orang itu berinisial RG (71) yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian istrinya RM (68), anaknya DF (42), serta adik RG, BG (68).
"Jadi ini dari bapaknya, ibunya dan iparnya waktu meninggalnya berbeda. Sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," jelas Kapolres.
Seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda.
Setelah ditemukan, jenazah sekeluarga itu dibawa ke RS Polri Keramat Jati.
Tidak Ada Tanda-Tanda Kekerasan:
Rumah Sakit Kramat Jati tidak menemukan bekas luka penganiayaan pada empat jenazah yang ditemukan di dalam sebuah rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik terhadap empat jenazah tersebut.
"Tidak ditemukan tanda kekerasan. Untuk jenazah membusuk ini karena sudah lebih dari satu minggu," kata Syafri.
Ia menambahkan berdasarkan hasil penyelidikan sementara oleh Unit Reskrim Polsek Kalideres diketahui bahwa korban merupakan pasangan suami istri, anak perempuan dan adik laki-laki dari sang suami.
Meski demikian, dia mengaku belum dapat memastikan penyebab kematian para korban karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dilakukan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati.
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan barang bukti di lokasi kejadian untuk mengungkap penyebab kematian empat jenazah tersebut.
"Tadi malam itu ada ponsel (telepon seluler) yang kita bawa dari TKP. Untuk yang dari TKP barang-barang mencurigakan yang kira-kira mengakibatkan (kematian) kita tidak temukan," kata Syafri.