"Karena di Provinsi Riau lebih banyak mengembangkan tanaman sawit dan karet," pungkasnya.
BACA JUGA: Indonesia Alami Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022, Simak Waktu dan Tata Cara Salatnya!
BACA JUGA: Cek Penerima Bantuan STB Cuma Pakai KTP
Sementara itu sebelumnya Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso memastikan, bahwa stok beras nasional aman hingga akhir tahun 2022.
Berdasarkan hitungan terakhir Perpadi pada tahun ini, ada sekitar delapan juta ton stok beras nasional. "Hitungan saya di Bulog ada 5 persen,dan di masyarakat ada 5 juta ton. Total stok kita seluruh Indonesia pada akhir tahun 2022 kurang lebih mencapai 8 juta ton," kata Sutarto akhir Oktober lalu.
"Saya kira itu sangat cukup untuk kebutuhan kita," sambungnya.
Sutarto pun mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat kondisi beras nasional terganggu. "Satu di antaranya adalah cuaca ekstrem atau hujan lebat di beberapa daerah sentra," bebernya.
BACA JUGA: Cek di Sini, Persyaratan Terbaru Naik Pesawat Bulan November 2022
Menurut Sutarto, hal itu tidak membuat kondisi beras nasional menjadi kurang, namun pengaruhnya terhadap petani yang terkena.
"Banyak faktornya. Ada bencana, kenaikan harga BBM dan masih banyak lagi. Tentu kita akan selalu mendorong agar produksi nasional terus meningkat," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data BPS, luas panen padi tahun 2022 mencapai 10,61 juta hektar. xData tersebut mengalami peningkatan sebanyak 194,71 ribu hektar atau 1,87% jika dibandingkan luas panen padi di 2021 yang hanya 10,41 juta hektar.
Di sisi lain, produksi padi tahun 2022 mencapai 55,67 juta ton GKG (Gabh Kering Giling), meningkat sebesar 1,25 juta ton atau 2,30% jika dibandingkan produksi padi Tahun 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.
BACA JUGA: Harga BBM Kompak Turun, Berikut Ini Daftar Harga BBM Terbaru 07 November 2022, Cek di Sini
Sedangkan produksi beras untuk konsumsi penduduk pada tahun 2022 ini mencapai 32,07 juta ton atau mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29%, jika dibandingkan produksi beras pada 2021 lalu yang hanya sebesar 31,36 juta ton.
Adapun tahun ini, produksi beras nasional mengalami surplus beras sebesar 1,88 juta ton, lebih besar dengan surplus tahun 2021 yang hanya 1,31 juta ton.
"Pemerintah memang harus menyampaikan kondisi beras saat ini, untuk mencegah kepanikan masyarakat," tuturnya.