"Sebulan ini memang ada lonjakan pasien anak-anak. Biasanya tertampung di ruangan khusus anak. Ini kita sampai buka ruangan khusus lagi," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menegaskan, kasus anak meninggal akibat gagal ginjal akut di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, dipastikan bukan akibat obat.
Menurutnya ada penyebab lain, sehingga hal ini harus dilakukan penyelidikan khusus, terutama hasil laboratorium dan keterangan tenaga medis.
"Kasus gagal ginjal akut misterius (di Kota Tasik) ini, secara spesifik tidak hanya berasal di obat, tapi bisa saja faktor penyebab lain. Kalau spesifik kasusnya di Kota Tasik ini harus ada penyelidikan," jelasnya.
BACA JUGA: Pola Asuh Ibu Baik, Tumbuhkan Kesehatan Anak
Kadinkes menjelaskan hal ini terkait menemukan 1 kasus anak meninggal akibat gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI).
Sebelumnya, Kadinkes sudah mengecek riwayat penggunaan obat oleh yang dikonsumsi pasien.
Hasilnya, tidak ditemukan obat yang dilarang oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dikonsumsi pasien tersebut selama ini.
"Kita sudah bergerak mengecek obat apa saja yang sudah diberikan, kita ke rumah duka. Memang kalau aspek obat yang diberikan, tidak ada yang di luar ketentuan Kemenkes. Obatnya sudah sesuai yang aman dan termasuk 133 daftar obat yang boleh diberikan," kata dia.