Namun, salah satu pengunjung yang bernama Khaled Alharbi menyatakan perbuatan, dalam hal ini merayakan Halloween, tergantung dari niatnya.
BACA JUGA: Remaja 16 Tahun Sekap Janda 50 Tahun, Warga Langsung Beraksi, Begini Nasib Pelaku
"Saya di sini hanya untuk bersenang-senang," ujar Khaled yang datang bersama keluarganya.
Pengunjung lainnya, Ameera, tampak hadir dengan pakaian ala penyihir. Dia ditemani wanita lain yang mengenakan kostum Catwoman.
"Saya mencoba membuat kreasi perpaduan antara perhiasan dan tato penggaris mata. Ini pertama kalinya saya merayakan Halloween," ucapnya.
Perayaan Halloween di Kota Riyadh sendiri disemarakkan dengan pertunjukan kembang api. Ada pula efek tata suara yang menyeramkan dalam perayaan itu.
Sejarah Perayaan Halloween
Dikutip dari situs History, Perayaan Hari Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain sekitar 2.000 tahun lalu.
Yakni ketika orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.
Baru pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus atau All Saints Day dengan memasukkan beberapa tradisi Samhain.
Malam sebelum All Saints Day dikenal sebagai All Hallows Eve atau yang kini populer dengan nama Perayaan Hari Halloween.
Namun seiring perjalanan waktu, Perayaan Hari Halloween berkembang menjadi hari kegiatan seperti trik-or-treat dan mengukir labu atau jack-o-lantern.
Ada juga yang menggelar pesta mewah dengan mengenakan beragam kostum menyeramkan sambil makan-makan.