TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Berbagai kegiatan dilangsungkan pada peringatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya, sebagai bentuk syukur atas berkah dan rahmat dari Allah SWT.
"Tadi malam hari kita lakukan tasyakur yang terasa begitu spesial dikarenakan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Tasikmalaya ke-21 sekaligus peringatan Hari Santri tahun 2022," ujar Yusuf, Minggu 23 Oktober 2022.
Terang Yusuf, Kota Tasik dikenal juga dengan sebutan Kota Santri, tentu sebutan ini memiliki sejarah panjang.
Sebutan Kota Santri menurutnya tidak terlepas dari keberadaan dan peran pondok pesantren di Kota Tasik.
BACA JUGA:Petani Paprika Berharap Produknya Bisa Menembus Pasar Internasional Lewat Ajang G20
"Kehadiran pondok pesantren merupakan anugerah bagi Kota Tasik di tengah terjadinya globalisasi dan modernisasi yang tidak hanya membawa dampak positif," terangnya.
"Namun hal ini juga membawa dampak negatif bagi moral generasi muda kita. Keprihatinan ini semakin menjadi ketika kita melihat banyak anak muda yang terpengaruh dengan berbagai hal negatif dan jauh dari agama," sambungnya.
Oleh karena itu, tambah Yusuf, keberadaan pondok pesantren diharapkan mampu memberikan dampak sosiologis yang dapat membentuk karakter masyarakat Kota Tasik, sekaligus untuk menciptakan kehidupan sosial yang sarat dengan nilai-nilai kesantrian.
"Saat Tasyakur dilaksanakan launching buku Manaqib dan silsilah Pesantren Awipari karya Kang Mahrus MS dengan editor kang Asep M Tamam serta buku Santri Kota Tasikmalaya menulis karya tim penulis santri Kota Tasikmalaya," tambahnya.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Kuota Rumah Subsidi Tahun Depan Ditambah Jadi 220 Ribu Unit, Siap-Siap dari Sekarang
BACA JUGA:Hati-Hati Longsor di Jalur Puspahiang-Taraju, Lalu Lintas Sempat Diberlakukan Buka-Tutup
Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kota Tasikmalaya, Yusuf mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para penulis yang telah menghasilkan karya berupa buku, yang diyakininya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membacanya.