JAKARTA, RADARTASIK.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Kementerian/Lembaga beserta Lembaga Jasa Keuangan (LJK) kembali gelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di bulan Oktober ini.
Untuk tahun 2022 ini Bulan Inklusi Keuangan mengusung tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”.
Terkait Bulan Inklusi Keuangan ini, OJK Jawa Barat telah dan akan melaksanakan berbagai rangkaian BIK selama bulan Oktober ini, di antaranya talkshow dan webinar seputar keuangan kepada masyarakat dan komunitas difabel, World Investor Weeks, Multifinance Day, serta Pembukaan Rekening Pasar Modal.
Selain itu, ada juga kegiatan donor darah dan bussines matching sektor pertanian.
BACA JUGA: AISI Sebut Permasalahan Chip Sudah Teratasi, Penjualan Bulanan Sepeda Motor Tembus 500 Ribu Unit
BACA JUGA: Mantap! Pemerintah Godok Pemberian Subsidi Motor Listrik, Nilainya Hingga Rp5 Juta Per Unit
Sedangkan untuk puncak acaranya nanti akan digelar Pasar Rakyat yang bakal memamerkan produk keuangan dan berbagai macam kuliner dan produk UMKM.
Sementara itu, terkait Bulan Inklusi Keuangan dan Edukasi serta Literasi bagi Perusahaan Pembiayaan, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menggandeng OJK selenggarakan Multifinance Day.
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB yang merangkap anggota Dewan Komisioner OJK, Ogi Prastomiyono menyatakan berterima kasih kepada APPI karena sudah berkolaborasi dengan baik dalam mengisi dan menyemarakkan BIK.
Ogi berharap perusahaan pembiayaan untuk tetap resilience terhadap perubahan yang terjadi dan dapat melakukan transformasi untuk mengembangkan bisnisnya serta dapat menopang perekonomian bangsa.
BACA JUGA: Besok Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya Ditutup! Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas yang Baru
Sedangkan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sardjito menyampaikan bahwa berdasarkan data OJK per Mei 2022 menunjukkan bahwa piutang pembiayaan mengalami tren pemulihan pasca pandemi dimana tercatat tumbuh sebesar 4,5% yoy yaitu mencapai Rp379 triliun.
Selain itu, profil risiko Perusahaan Pembiayaan pada Mei 2022 masih tetap terjaga dengan rasio NPF tercatat 2,8%.
Hal ini tentunya suatu pencapaian yang positif dan diharapkan kinerja dari sektor pembiayaan tetap bertumbuh dengan baik di tengah kondisi pemulihan akibat dampak pandemi Covid-19.