Madura Minahasa

Rabu 12-10-2022,05:05 WIB

@Mas Basraya, Barang-barang piroteknikkadaluarsa (gas air mata termasuk barang piroteknik) dianggap sebagai limbah berbahaya sesuai dengan "The Resource Conservation and Recovery Act" tahun 1976. Menurut para ahli, gas air mata bila kadaluarsa berubah menjadi racun, dan jauh lebih berbahaya bagi manusia dan organisme lainnya. Dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah, dan senyawa kimia 2-chlorobenzalmalononitrile yang merupakan konstituen utama dari cangkang gas air mata, yang dikenal sebagai gas CS, juga telah diketahui menyebabkan kerusakan signifikan pada jantung dan hati.

Johan

Santunan untuk nyawa 131 orang yang melayang tidak lebih mahal dari anggaran penggantian gorden DPR yang mencapai 48,7 M. Luar biasa sekali. Andai naik pesawat bisa buka jendela, sudah saya buka dan kencingin gedung itu begitu lewat diatasnya. Walaupun air seninya akan beterbangan balik ke segala arah mengenai para penumpang lain. Setidaknya saya bisa mengatakan, "Tenang, ini tidak berbahaya, bukan gas air mata!"

Liam Then

Supporter bola di Indonesia selain cinta klub , juga sangat mencintai wasit. Lihatlah wasit kerap di kejar-kejar supporter bak selebriti , seusai pertandingan.

CheiSamen

Assalamualaikumw.t.b. Selamat Sore Pak Pri. FIFA Aneh! Boleh aja. Tapi pak Pri juga "aneh" hari ini. Ganteng! Foto kelmarin super macho! kemana??

AgusSuryono

SETELAH KONTRAK ITU DITANDATANGANI.. Kalau ada perusahaan penerbangan lain butuh pesawat, MUNGKIN bisa beli jatah Lion..? Dengan harga x + a..

Budi Utomo

Jejak Guru Bangsa : Mewarisi Kearifan Gus Dur. Buku Kang Sobary sahabat dekat Gus Dur yang layak dibaca. Kang Sobary berusaha memotret Gus Dur sebagai manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangan. Sebuah buku wajib bagi Gus Dur-ian!

PryadiSatriana

Bukan 'ajaib', tapi 'aneh'! Mestinya 'ndhak perlu seneng', malah harus bertanya: Kok 'aneh'? Ada apa 'dibaliknya'? Kita senengyg 'aneh2', tanpa mau mikir, tanpa mau tanya: ada apa dibalik 'keanehan' itu! Saya beri contoh lain spy jelas: 'misteri' pembelian ratusan pesawat Boeing & Airbus dari oleh Lion Air. Itu 'aneh'. Lion kok bisa 'beli' pesawat sebanyak itu. Kredit pun ada aturannya, yg kalau 'aturan umum dipakai', tampak 'aneh' Lion bisa dapat 'loan' dari bank export-import di AS itu. Pinjaman dalam dollar itu! Ya, dalam dollar! Pembelian pesawat itu 'menghidupkan' ekonomi AS. Menyerap ratusan ribu tenaga kerja AS. Termasuk tenaga kerja dari supplier dari 43 negara bagian! Transaksi itu akan menyerap banyak tenaga kerja AS! Di kita: akan menguras banyak devisa! Siapa 'dibalik' RusdiKirana? Siapa 'sleeping partners' (baca: pemodal) RusdiKirana? Yg jelas pengusaha! Pengusaha 'kelas paus', ndhak lagi 'kelas kakap'! Siapa dia? Si 'Chaplin'? 'Kapten Haddock'? Kombinasi keduanya yg mendukung capres tertentu? Jadi, saya mau mengingatkan Anda: jangan dukung capresyg didukung 'pengusaha paus'! Ndhak ada 'makan siang gratis'! 'Modal disetor' para 'pengusaha paus' itu 'akan ditarik pada waktunya', ingat itu! Ingat: Anies 'ndhak punya modal', seperti juga Ganjar! Yg punya 'modal' ya Ketum Parpol , krnCapres diusung oleh mereka! Modal lain: 'fulus'! Tanpa kedua 'modal' itu harus dapat 'restu' dari Ketum Parpol. Jadi, mestinya judulnya 'FIFA Aneh', bukan 'Horeeee FIFA'. Salam.

Liam Then

Saya membayangkan ada acara rutin di televisi, targetnya pemirsa anak-anak. Temanya kompetisi, apa saja. Kelereng, lompat tali, cakalele, kejar bulan, benteng-bentengan. Dalam bentuk kartun ataupun langsung live action, atau dikemas secara reality show. Di akhir acara harus selalu ada adengan ini, pihak yang kalah menyambangi pihak yang menang. Kemudian berkata : " saya/kami kalah, selamat. Kami kalah baik. Tapi besok , nanti, kami akan lebih baik lagi, dan kami akan mengalahkan anda!" Kemudian mereka bersalam-salaman....cieeeeee....mungkin begitu komentar anak jaman sekarang, yang sering di suguhi acara dorong-dorongan, jatuh menjatuhkan oleh selebriti yang sedang lawakan. Penonton menertawakan orang yang terpuruk jatuh. Sikap mental ksatria dalam kompetisi, perlu di tanamkan sejak dini. Ini yang sudah hilang dari televisi. Mawas diri perlu diterapkan sejak dini. Di Indonesia ada darurat kondisi, dimana semua merasa paling benar,paling bagus. Kondisinya sedemikian akut, sehingga tercampur baur, antara menang kalah, benar salah. Manusia mahluk sosial, apa yang sering dipaparkan bisa dianggap kejadian wajar dan sudah seharusnya. Disinilah tugas pemimpin sebenarnya, pemimpin dalam arti kata sebenarnya. Menentukan arah. Bukan cetak baliho besar-besar atas biaya anggaran dinas ,yang tidak ada gunanya itu ,kepada masyarakat. 

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Kategori :