JAKARTA, RADARTASIK.COM — Keputusan mantan dua orang penting Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo mendapatkan kritikan keras dari seorang Tokoh Nahdatul Ulama (NU).
Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah dan penyidik KPK Rasamala Aritonang menjadi salah pengacara di tim kuasa hukum Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
Febri Diansyah mengatakan hal itu di Twitter.
Dia mengaku akan bekerja secara objektif sebagai pengacara dan pendamping tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu.
BACA JUGA: Mengagetkan, Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah Jadi Tim Kuasa Hukum Ferdy Sambo dan Istrinya
Namun keputusan Febri Diansyah, yang menerima tawaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk menjadi kuasa hukumnya menuai kontroversi dan reaksi keras publik.
Masyarakat dan tokoh menyayangkan seorang Febri Diansyah, yang notabene mantan penegak hukum para koruptor itu, kini membela Sambo dan Putri di kasus Brigadir J.
Kritikan pedas datang dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan di Twitter atas keputusan Febri Diansyah tersebut.
BACA JUGA: Otoritas Hong Kong Temukan Pestisida di Mie Sedaap, Masih Amankah untuk Dikonsumsi?
Umar meragukan objektivitas yang menjadi alasan Febri mau menerima tawaran Sambo dan Putri.
"Objektif dari hongkong? Gak usah sok idealis lah kau bicara objektif sebagai lawyer tersangka pembunuh, Feb," semprot Umar Hasibuan di akun @Umarrhasibuan_, dilihat Disway.id, Kamis 29 September 2022.
Selain itu, Umar juga menilai jika Febri hanya menginginkan panggung dalam kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Sambo di Duren Tiga.
"Selamat sekarang nikmati panggung yang kau inginkan," tambahnya.
Tak berhenti sampai di situ, Umar juga menyinggung kalau statement yang disampaikan Febri di Twitter hanyalah basa-basi saja.