Bahkan menurut ibunya, MAH tidak memiliki laptop sama sekali. Jadi agak aneh jika dia dituding sebagai hacker.
BACA JUGA: Iwan Fals Dongkol karena Harga BBM Naik, Singgung Capres 2024: Mana Komentarnya?
BACA JUGA: Mahasiswa dan Buruh Masih Terus Bergerak Tolak Kenaikan Harga BBM, Polisi Turunkan 6.142 Personel
Di sisi lain, di saat MAH diperiksa oleh pihak kepolisian, akun anonim Bjorka justru muncul dan meledek pemerintah yang dia sebut idiot karena salah tangkap.
"Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan informasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia," kata hacker Bjorka, dikutip Kamis 15 September 2022.
"Anak ini sekarang telah ditangkap dan "diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, adalah dosa Anda telah memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot," katanya.
BACA JUGA: KAI Buka Rekrutmen di 3 Daerah, Waktu, Link Persyaratan dan Tahapan Cek di Sini
BACA JUGA: KAI Buka Rekrutmen: Ini Syarat Lengkap Job Fair Polban 2022, Tak Boleh Bertato
Sebelumnya selain menyebut pemerintah salah menangkap seorang pemuda di Cirebon dan seorang pemuda lainnya di Madiun, hacker Bjorka membagikan kabar bahwa berdasarkan informasi yang didapatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengganti Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
"Aku dapat informasi dari teman yang berkerja di Istana bahwa Presiden akan mengganti Menkominfo Johnny G Plate."
"Bagus, Pak Presiden, pastikan penggantinya seorang yang mahir teknologi, bukan seorang idiot dari partai, polisi atau tentara, karena semuanya tak ada gunanya," tulis Bjorka.
Sementara itu, menanggapi kasus salah tangkap seorang pemuda di Madiun yang disangka hacker Bjorka, Founder of Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto secara eksplisit menyindir tindakan pemerintah lewat aparat hukumnya tersebut.
BACA JUGA: Berendam di Galunggung, Warga Tasik Meninggal
"Seorang pemuda di Madiun ditangkap. Sementara itu orangnya barusan masih bisa bikin thread terus ngeledekin pula. Korban salah tangkap lagi nih?" tulis Teguh lewat akun Twitternya @secgon.
Tak hanya itu, Teguh pun mempertanyakan kualitas dari orang-orang yang berada di BIN, Polri, BSSN dan Kominfo yang telah memberikan pasokan informasi terkait upaya perburuan hacker Bjorka, sehingga sampai terjadi salah tangkap.