JAKARTA,RADARTASIK.COM - Hacker Bjorka menyebut pria berinisial MAH (21 tahun) yang ditangkap di Kabupaten Madiun adalah korban salah tangkap dari aparat keamanan.
Hal itu terjadi lantaran pemerintah mendapatkan informasi yang salah atau tidak tepat dari sosok yang disebut sebagai Drak Tracer.
Morgenstern, sosok yang mengaku rekan dari hacker Bjorka mengatakan bahwa pria penjual es di Kabupaten Madiun yang ditangkap polisi bukanlah sosok hacker Bjorka.
Pemilik akun telegram Morgenstern itu pun memastikan bahwa berdasarkan keterangan hacker Bjorka pemerintah atau dalam hal ini pihak kepolisian sudah salah tangkap orang.
BACA JUGA: Polres Cirebon Kota Benarkan Fikriansyah yang Dituduh Hacker Bjorka Minta Perlindungan Hukum
Selain itu, Morgenstern yang juga mengaku tinggal di Polandia itu ikut menanggapi terkait klaim pemerintah yang mengaku sudah mengetahui identitas dari hacker Bjorka.
Klaim itu disebut Morgenstern benar-benar omong kosong.
"Itu omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa sudah mengidentifikasi saya, tetapi mereka mendapat informasi yang salah dari Dark Tracer," tulis keterangan Bjorka yang disampaikan Morgenstern dari Warsawa, Polandia.
Dia menyebut pemuda berusia 21 tahun yang disangka Bjorka dan ditangkap di Madiun, besar kemungkinan saat ini masih diinterogasi oleh pihak kepolisian Indonesia.
BACA JUGA: Dua Pelaku Penyiksaan Sadis Monyet di Tasik Akan Dites Kejiwaannya, Ini Tujuannya ...
"Untuk Dark Tracer, ini adalah dosa Anda karena telah memberikan informasi yang salah," tegas pernyataan tersebut.
Sebut Presiden akan Pecat Menkominfo
Dalam rangkaian unggahan yang sama, Morgenstern mengaku mendapatkan informasi dari rekannya yang ada di Istana bahwa dalam waktu dekat Presiden Jokowi akan memecat Menkominfo.