Mahasiswa Merangsek Masuk ke Istana Jebol Barikade Kawat Berduri

Kamis 15-09-2022,16:01 WIB
Reporter : Tiko Heryanto
Editor : Tiko Heryanto

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Mahasiswa merangsek masuk ke Istana Negara dengan menjebol barikade kawat berduri. Aksi demonstrasi dari BEM SI ini mulanya berlangsung di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis 15 September 2022.

Dari pantuan, pada pukul 13.15 WIB mahasiswa dari BEM SI datang menyuarakan aksi di patung kuda, Jakarta Pusat. 

Para mahasiswa yang memakai almamater berwarna hijau, kuning, biru dan abu-abu dan diperkirakan ratusan mahasiswa ini datang untuk menuntut pemerintah segera menurunkan harga BBM bersubsidi dan harga sembako.

Sempat terjadi insiden pada pukul 13:25 WIB mahasiswa mendorong kawat berduri dan mendesak masuk ke Istana Negara.

BACA JUGA:Kemunculan Hacker Bjorka Dinilai Sukses Pecahkan Perhatian Publik dari Kasus Ferdy Sambo dan Kenaikan BBM

BACA JUGA:Massa Tolak Harga BBM Naik, Aksi Bergerak ke Depan Gedung DPRD Kota Tasik

Meskipun pihak kepolisian telah membuat kawat berduri dengan berlapis, namun barikade kawat berduri dijebol dan mahasiswa mendesak masuk ke Istana.

Akibat aksi ini, arus lalu lintas di sekitar Jalan Merdeka Selatan dan Barat, macet. 

Penutupan jalan dari Bundaran HI ke arah Jalan Merdeka Barat, dan dari Jalan Merdeka Selatan menuju ke Jalan Merdeka Barat juga ditutup karena mahasiswa menutup jalan di depan Patung Kuda.

Pukul 13:47 WIB mahasiswa mendesak masuk ke Istana Negara dengan mendorong kawat berduri.

BACA JUGA:Di Tugu Simpang Lima Tasikmalaya, PKS Gaungkan Penolakan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

BACA JUGA:Ribuan Mahasiswa dan Pelajar Kuasai Simpang Jati, Demo Tolak Harga BBM Naik

Kemudian pada pukul 14:00 WIB ratusan mahasiswa menggunakan almamater biru masuk ke area patung kuda dengan pengawalan Polisi.

Para mahasiswa tersebut bergabung dengan rekan mahasiswa yang datang lebih awal.

“Kami mahasiswa mau diskusi di luar dengan pak Presiden, tidak mau berdiskusi di dalam. Kami sudah capai, wahai pemerintah dengarkan omongan kami. Kami jauh-jauh dari Sumbawa, Sumatera tolong hargai kami,” ujar dari atas mobil komando.

Kategori :