KOTA TASIK, RADARTASIK.COM – Jauh sebelum Kota Tasikmalaya, Jalan Wahidin Kota Cirebon, sudah memiliki semi pedestrian.
Dilansir radarcirebon.com, (Pedestrian di Jl Wahidin yang Terbaik, Yuk Manfaatkan) permukaannya rata dan guiding block (garis bantu) untuk disabilitas tidak terhalang dengan berbagai hal.
Bahkan kawasan ini diklaim lebih baik dibandingkan kawasan lain di Kota Cirebon. Selain warga nyaman berjalan kaki, juga tidak ada aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di trotoar.
Meski begitu, ada saja gangguan yakni parkir becak dan parkir kendaraan roda empat.
BACA JUGA: Kawasan Jalan HZ Mustofa-Cihideung Rapi dan Pangling, Masih Ada Tapinya...
Pembina Yayasan Beringin Bakti Dewi juga mengapresiasi pemerintah yang sudah membuatkan fasilitas ramah disabilitas. Tetapi ke depan ia berharap ada pembenahan.
Sebab, difabel punya hak yang sama untuk bisa menikmati fasilitas kota ini.
Lantas bagaimana dengan semi pedestrian di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya?
Indri Fauziah (28) warga Cibeureum berharap Jalan HZ-Cihideung kian rapi termasuk garis bantu untuk kaum disabilitas tidak terhalang dengan berbagai hal apapun.
BACA JUGA: Jalur Khusus Disabilitas Tunanetra di Semi Pedestrian HZ Mustofa Tasikmalaya Tabrak Tiang Listrik
Soal PKL, dirinya berpendapat bahwa pemerintah harus tetap hadir merangkul mereka.
Dia berpendapat, pemerintah bisa memetakan atau menempatkan PKL di satu lokasi khusus. Pendapat ini ia bandingkan dengan kondisi PKL sebelum ada semi pedestrian di kawasan HZ Mustofa.
Pedestrian di Jalan Wahidin, Cirebon permukaannya rata dan garis bantu untuk disabilitas (warna kuning) tidak terhalang berbagai utilitas. -dok-radarcirebon.com
Dimana PKL kala itu tersebar di beberapa titik, baik di kawasan Jalan HZ Mustofa atau Jalan Cihideung.
"Ya bagusnya sih di satu lokasi saja. Jadi ada pusat PKL. Di Bandung saja kalau ada pertokoan, khusus pejalan kaki tak ada PKL-nya. Karena dipusatkan PKL itu di Gedebage," tuturnya.