Debut Bion Studio Film Ambyar Mak Byar di Bintangi Happy Asmara dan Gilga Sahid, Romansa Musik Campursari
Rilis Update Ambyar Mak Byar, Mulai 9 Januari 2025--
RADARTASIK.COM - Film Ambyar Mak Byar menjadi sorotan di dunia perfilman Indonesia dengan mengangkat tema unik yang menggabungkan musik campursari dan drama romansa.
Disutradarai oleh Puguh PS Admaja, film ini berhasil menarik perhatian karena menampilkan penyanyi populer Happy Asmara dan Gilga Sahid sebagai pemeran utama.
Ini juga menjadi film produksi perdana dari Bion Studios, menandakan langkah awal yang menjanjikan bagi studio baru di industri perfilman Tanah Air.
Ambyar Mak Byar bukan sekadar film biasa, tetapi sebuah karya yang menghidupkan kembali keindahan musik campursari, sebuah genre yang identik dengan musik tradisional Jawa.
BACA JUGA:Film Bila Esok Ibu Tiada Raih 300 Ribu Penonton, Jadwal Tayang di Bioskop Tasikmalaya
Campursari sendiri dikenal karena perpaduan instrumen tradisional seperti gamelan dengan alat musik modern, menghasilkan melodi yang menyentuh hati pendengarnya.
Dalam film Ambyar Mak Byar ini, musik campursari menjadi elemen utama yang tidak hanya mengiringi cerita tetapi juga menjadi bagian dari narasi yang memperkaya emosi penonton.
Melalui Ambyar Mak Byar, sutradara Puguh PS Admaja berhasil membawa suasana khas Jawa dengan memadukan elemen musik tradisional ke dalam cerita cinta yang kompleks.
Ini memberikan pengalaman baru bagi penonton, terutama bagi generasi muda yang mungkin belum terlalu familiar dengan musik campursari.
Film Ambyar Mak Byar juga menandai debut perdana dari Bion Studios di dunia perfilman.
Sebagai sebuah rumah produksi baru, Bion Studios menunjukkan ambisinya dengan menggarap film yang memiliki nilai budaya tinggi.
Dalam memilih cerita bertema musik campursari, Bion Studios berupaya menghadirkan sesuatu yang berbeda di tengah gempuran film-film modern yang kerap mengusung tema urban dan kontemporer.
Bion Studios ingin menunjukkan bahwa karya lokal yang mengangkat kebudayaan tradisional masih bisa bersaing dan mendapatkan tempat di hati penonton Indonesia.
Langkah ini dinilai sangat strategis untuk memulai debut, mengingat potensi pasar yang masih terbuka untuk film dengan nuansa budaya lokal yang kental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: