JAKARTA, RADARTASIK – Imbas tingginya harga minyak mentah dunia bakal memengaruhi pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite.
Saat ini permerintah tengah mewacanakan kenaikan BBM jenis pertalite seperti disampikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
"(Harga Pertalite) lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga (Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian)," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.
Ia menjelaskan pemerintah harus mengubah peraturan presiden terlebih dahulu sebelum keputusan itu resmi terbit menjadi kebijakan terbaru terkait perubahan harga bahan bakar.
BACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Pendaftar BBM Bersubdisi Dijatah 40 Liter Per Hari, Harga Pertamax Turbo Naik Lagi
Arifin Tasrif menambahkan, pemerintah juga akan menyosialisasikan terlebih dahulu mengenai rencana kenaikan harga Pertalite tersebut untuk mengurangi kepanikan berbelanja masyarakat.
Sampai Juli 2022, Pertamina melaporkan konsumsi Pertalite telah menembus angka 16,8 juta kiloliter atau setara dengan 73,04 persen dari total kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kiloliter.
Angka konsumsi yang tinggi itu membuat kuota Pertalite hanya tersisa 6,2 juta kiloliter.
Apabila pemerintah menambah kuota BBM subsidi, maka beban APBN untuk subsidi bisa semakin membengkak hingga melebihi Rp600 triliun.
BACA JUGA:Solusi Kenaikan BBM, Nissan Kicks Hadirkan Mobil Listrik Tanpa Charger
Namun jika pemerintah tidak menambah kuota BBM subsidi, maka kelangkaan akan terjadi di berbagai SPBU yang berpotensi menyulut keresahan sosial.
Sementara itu Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengatakan, pihaknya akan memanggil jajaran direksi PT Pertamina pada Masa Sidang I Tahun Sidang 2022-2023.
Pemanggilan dilakukan guna mendapatkan penjelasan mengenai strategi yang akan dilakukan Pertamina berkaitan dengan meningkatnya konsums BBM bersubsidi imbas dari naiknya harga BBM non-subsidi.
“Kita ingin Pertamina menjelaskan apa langkah yang sedang diantisipasi sejauh ini. Cuma memang ini kejadian di seluruh dunia ya, kita prihatin tapi kita tidak boleh kalah dengan krisis atau resesi yang ada," ujar Faisol di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.