”Saya ini dulu pas SMA justru anak atletik. Pas SMA, olahraga saya track and field. Saya pelari 2 mile (3,2 km) dan lompat tinggi. Tapi tidak tahu kenapa kok saya bisa bikin kompetisi basket duluan,” ujarnya.
Azrul mengaku sangat antusias dengan adannya kesempatan berkolaborasi dengan PB PASI tersebut.
”Semoga pengalaman kami memasarkan olahraga basket lewat DBL bisa juga dilakukan di atletik. Kami akan berupaya men-DBL-kan atletik melalui Student Athletics Championships. Kompetisi atletik tingkat sekolah ini misi utamanya menjadi booster partisipasi atletik bagi pelajar mulai SD hingga SMA. Harapannya bisa membantu PB PASI dalam melebarkan jala untuk menemukan bibit-bibit potensial di Indonesia,” imbuh Azrul.
Student Athletics Championships Indonesia menerapkan sistem kualifikasi di 9 regional. Terdiri dari North Sumatera Qualifiers, Jakarta Banten Qualifiers, West Java Qualifiers, Central Java Qualifiers, Yogyakarta Qualifiers, East Java Qualifiers, Kalimantan Qualifiers, Bali Nusra Qualifiers, dan Papua Qualifiers.
BACA JUGA: Rempeyek Ulat Jerman dari Tasik, Dipamerkan di Virtual Expo KKN Universitas Perjuangan
Selama kualifikasi di tingkat regional itu akan melibatkan setidaknya 20 ribu pelajar dari seluruh Indonesia. Dari tingkat SD, SMP, sampai SMA.
Babak kualifikasi regional dijadwalkan berjalan dari September hingga November 2022. Para pemenang di babak kualifikasi regional bakal ditandingkan di National Championships yang rencananya akan berlangsung Desember mendatang. Para juaranya berkesempatan mengikuti international training camp.
Nah, di sinilah mimpi para student athlete dicabang atletik itu disemai. Para juara itu akan belajar dan berlatih di pusat sports science ternama dunia.
Konsep sama sebenarnya juga telah lama diterapkan DBL Indonesia di kompetisi basket, lewat DBL Camp yang menyaring para pemain terbaik untuk masuk skuad elite DBL All-Star. Mereka dibawa belajar menimba ilmu di Amerika Serikat.