BACA JUGA:Viral Sampah Roket China 20 Ton Melintas di Langit Indonesia dan Malaysia
Riza memastikan, secara konstruksi jembatan kaca Seruni tersebut aman untuk dioperasikan karena telah dilakukan pengujian di Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur.
Pada saat nanti pengunjung hanya bisa menikmati jembatan ini sekali lewat, hanya sampai shuttle dan tidak berani melintas lagi, nanti bisa keluarnya di shuttle area. Jadi shuttle area hanya exit poin, kalau berani melintas lagi nanti pengunjung keluarnya di terminal wisata lagi," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I, BPPW Jawa Timur, Denny Kumara menjelaskan, lingkup pekerjaan yang dilakukan BPPW di kawasan Seruni Point yaitu penataan kawasan terminal wisata, sebagai entry point dari Jembatan Kaca Seruni.
BACA JUGA:Tengah Malam Warga Pontianak Geger Dengar Suara Dentuman di Udara
Denny mengungkap, terminal wisata di Seruni Poin nantinya akan mampu menampung 110 unit mobil dan parkir motor, termasuk juga untuk parkir kuda.
Cipta Karya mensupport ada 3 tahap kegiatan, dimana yang saat ini sedang memasuki tahap lelang ini adalah tahap pertama. Tahap pertama ini terdiri dari 3 titik lokasi pembangunan, yaitu di kawasan kaki jembatan kaca, kemudian di perumahan Cemorolawang, yang ketiga di titik kumpul," ungkapnya.
Area Jembatan kaca Seruni nantinya juga tersedia Amphitheater, yang bisa difungsikan untuk berbagai seni pertunjukan, sekaligus sebagai ruang tunggu bagi pengunjung yang akan melintas di jembatan kaca.
BACA JUGA:Kisah Sukses Seniman Pembuat Gitar, dari Desa Wargakerta Ikut Pameran di Hotel Bintang Lima
Dalam kesempatan yang sama, Pemda Probolinggo yang diwakili Kepala Bidang Bapelitbangda, Dian Festy Anggraine menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan infrastruktur pariwisata di kawasan TN-BTS tersebut.
Dian mengatakan, dengan adanya dukungan infrastruktur pariwisata tersebut, maka pangsa pasar pariwisata di wilayah tersebut akan meningkat.
Terima kasih, ini sangat banyak program dan sangat bermanfaat buat kami. Sebagian besar masyarakat disini bertani, ada juga pariwisata. Dengan adanya ini (Infrastruktur pariwisata), lebih dekat pasarnya untuk kami. Jangka pendek yang saya lihat itu," ujarnya.
BACA JUGA:Apa Bedanya Kopi Robusta dan Arabika ? Para Pecinta Kopi Wajib Tahu Nih.
Senada dengan Dian, Kepala Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Sunaryono berharap, semoga dengan adanya tambahan infrastruktur pariwisata di wilayahnya, kehidupan dan perekonomian masyarakat bisa lebih baik lagi.
Hanya saja infrastruktur yang ada harus diimbangi dengan kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia. Dengan adanya pengembangan fisik yang ada, kedepannya masyarakat kita tidak jadi penonton. Jadi dalam pengelolaannya masyarakat kita harus turut serta di dalamnya," tegasnya. (fin)