.“Saya (juga) sebenarnya tidak terlalu peduli dengan editan kamu (Nyoman). Bagi saya itu bagian dari risiko saya sebagai pejabat publik, apalagi dalam tugas mengungkap peristiwa yang berbasis fakta dan mencari kebenaran,” sambung Irjen Fadil.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu mengungkapkan Nyoman masih bisa melakukan banyak hal pada usianya yang masih muda.
BACA JUGA:Dinilai Ada Upaya Hilangkan Barang Bukti,4 Petinggi ACT Akhirnya Ditahan
Namun Irjen Fadil pun memaklumi jika ada hal-hal buruk yang dilakukan Nyoman.
“Saya ingin mengedukasi kepada semua orang bahwa dalam kesendirian di jaringan internet, Anda tidak bisa lari, tidak bisa sembunyi. Dunia siber penuh dengan jejak digital yang bisa ditelusuri,” imbuh Irjen Fadil.
Oleh karena itu, Fadil meminta kepada masyarakat agar lebih beretika dalam menggunakan media sosial. Karena ada batasan hukum.
BACA JUGA:Prof Syafrudin Karimi: Ekspor Cicak Kering Jadi Ladang Ekonomi Baru, Penganggur Bisa Berkurang!
Seperti diketahui Nyoman melakukan pengeditan terhadap profil Irjen Fadil Imran di situs s Wikipedia dengan menambahkan narasi bahwa Irjen Fadil menerima suap dari Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.
Setelah dilakukan penyelidikan, penyidik akhirnya berhasil menangkap pelakunya yaitu . Nyoman Edi, 33.
Namun lewat restorative justice yang pilih Kapolda, Nyoman yang sempat ditahan akhirnya kini sudah dibebaskan.
Bahkan Fadil pun sempat menemui langsung Nyoman, dan momen pertemuan itu diunggah oleh Fadil di akun Instagram resminya.