RADARTASIK.COM – Kala itu, Wartono lebih awal tiba di tempat pengepul cicak, kodok dan ular.
Tepatnya, di RT 03/04 Blok Wanakersa Desa Kertasura Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon.
Di sana, ia bersama teman-teman seprofesinya berkumpul. Sambil ditemani secangkir kopi dan gorengan, mereka mengobrol hangat dan saling bercanda.
Mereka berkumpul di situ, mengatur rencana perburuan malam hari, mencari cicak.
BACA JUGA: Cicak Kering Juga Diekspor ke Vietnam, Pengiriman Perdana Bernilai Rp 150 Juta
Jam menunujukkan pukul 16.00,matahari mulai kehilangan keperkasaannya.
Saat itulah para pemburu cicak sudah siap ”bekerja”.
Peralatan untuk menangkap cicak dinaikkan ke atas mobil.
Sekitar 15 orang yang sudah siap berangkat memburu cicak.
Wartono dan rekan-rekannya menggunakan mobil pikap berwarna putih.
Tak disangka, saat akan berangkat, ada rombongan lain juga dengan tujuan yang sama.
Ternyata berburu cicak bukan hanya warga dari Desa Kertasura, tapi juga dari desa-desa sekitarnya.
Banyak warga yang memilih menjadi pengobor cicak.
BACA JUGA: Cicak Kering juga Diekspor ke Hongkong, Permintaannya Tinggi, Nilai Ekspornya Rp 70 Juta