SEMARANG, RADARTASIK.COM — Saat buron usai mengotaki penembakan istrinya, Kopda Muslimin bersama selingkuhannya.
Sehari-hari, perempuan berinisial W itu bekerja sebagai penjual kartu perdana dan voucher telepon selular.
Kulit W putih. Dia memiliki rambut panjang.
BACA JUGA: 60 WNI Disekap Kartel Judi di Kamboja
Sosok wanita selingkuhan Kopda Muslimin mengakui kerap dijemput di suatu tempat dan bertemu dengan anggota TNI itu di kamar kosnya.
Sebagian biaya hidup W juga ditanggung oleh Kopda Muslimin. Misalnya sewa kamar kos yang ditempati. Sepenuhnya dibiayai.
BACA JUGA: Harga Jual Cicak Kering Capai Rp 380 Ribu/Kg, Begini Cara Mudah untuk Menangkap Cicak
Hubungan gelap tersebut sudah berlangsung 1 tahun lamanya.
Mereka kerap bertemu di tempat kosan.
Kini, wanita W kabarnya didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
BACA JUGA: Korea Selatan Latihan Perang di Dekat Pulau yang Disengketakan dengan Jepang
Hingga saat ini, W terduga selingkuhan Kopda Muslimin menjadi saksi pada perkara tersebut.
Namun pada kasus penembakan tersebut, sang selingkuhan W tidak terkait dan hanya sebagai saksi. Dalam kasus ini, aksi penembakan murni atas dasar kemauan Kopda Muslimin sendiri.
BACA JUGA: Cicak Kering juga Diekspor ke Hongkong, Permintaannya Tinggi, Nilai Ekspornya Rp 70 Juta
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, dari pengakuan W dia menyebut tidak mengetahui bahwa Kopda Muslimin sudah punya anak dan istri.