RADARTASIK.COM – AS ternyata tidak memiliki bukti Rusia membeli drone dari Iran, Gedung Putih kemudian mengatakan tidak ada tanda-tanda pembelian.
Padahal beberapa minggu sebelumnya Gedung Putih mengklaim bahwa kesepakatan pembelian ratusan drone mungkin telah terjadi.
John Kirby Juru bicara Dewan Keamanan Nasional melunakkan tuduhan: “Kami tidak melihat indikasi pengiriman aktual dan/atau pembelian drone Iran oleh Kementerian Pertahanan Rusia,” kata Kirby .
Pernyataannya datang lebih dari dua minggu setelah Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan Washington memiliki bukti yang jelas bahwa Iran sedang bersiap untuk mengirimkan "beberapa ratus" drone ke Rusia.
BACA JUGA:Polandia Jadi Pembeli Senjata Terbesar Korea Selatan
Termasuk UAV berkemampuan senjata dan penjualan akan dipercepat.
Pada saat itu, Sullivan mengatakan pelatihan untuk kendaraan baru akan dimulai dalam beberapa hari dan mengatakan bahwa pengiriman mungkin sudah dimulai.
Teheran dengan cepat menolak tuduhan itu, bersikeras tidak akan memihak dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Namun Gedung Putih kemudian menunjukan gambar citra satelit yang diduga Rusia sedang melakukan kesepakatan langsung membeli drone Iran.
BACA JUGA:Hemat Energi, Kota Hannover di Jerman Melarang Penggunaan Air Panas di Fasilitas Publik
Meskipun mengakui bahwa Washington tidak melihat bukti pembelian atau pengiriman beberapa minggu kemudian, Kirby terus menyarankan bahwa Moskow sedang mencari senjata.
Ia menambahkan Rusia tidak berniat untuk mencoba memperlambat operasinya di Ukraina dan sedang mencari cara-cara baru untuk memperkuat kemampuan militernya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian mengatakan awal bulan ini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan membahas potensi penjualan drone selama kunjungan 19 Juli ke Teheran.
Putin juga bertemu dengan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Baru-baru ini, Peskov menyarankan Rusia sebagai gantinya dapat beralih ke Turki untuk drone tempur Bayraktar – yang juga telah dijual Ankara ke Kiev.
Peskov membenarkan “kerja sama militer-teknis” akan menjadi agenda pada pertemuan mendatang dengan pemimpin Turki tersebut.
Erdogan sendiri dijadwalkan akan bertemu Putin di Sochi pada tanggal 5 Agustus nanti.