GARUT, RADARTASIK.COM – Duta Saber Pungli Garut terus melakukan pengawasan terhadap seluruh pelayanan publik di Kabupaten Garut. Langkah tersebut sebagai upaya menekan aksi pungutan liar (pungli).
“Potensi pungli di pelayanan publik ini sangat tinggi, jadi kita mencoba melakukan pengawasan sebagai bentuk pencegahan,” ujar Ketua Duta Saber Pungli Kabupaten Garut Widi Nugroho kepada wartawan di Aula Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler.
Selain mengawasi, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait tindakan pungli yang harus dicegah.
BACA JUGA:1.315 Mahasiswa Uniga, KKN 30 Hari ke Garut Utara
“Sekarang kita lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi, supaya masyarakat paham terhadap aksi pungli,” terangnya.
Ketika masyarakat paham terhadap aksi pungli, nantinya mereka bisa melapor kepada petugas atau tim Saber Pungli Kabupaten Garut ketika menemukan tindakan pungutan liar.
“Saat ini aksi pungli ini terjadi karena masyarakat tidak paham terhadap regulasi, sehingga banyak dimanfaatkan oleh oknum,” ujarnya.
BACA JUGA:dr Helmi Budiman: Keluarga yang Harmonis Cegah Stunting
Widi menerangkan, potensi pungli yang paling banyak terjadi di pelayanan publik seperti di sektor pendidikan, kesehatan, pertanahan maupun di catatan sipil.
“Modus yang digunakan berbeda-beda, ada pengganti ongkos, yang rokok dan lainnya,” ujarnya.
Modus-modus pungli itu terungkap setelah pihaknya melakukan pengawasan terhadap sektor-sektor yang rawan pungli dan menemukan ada beberapa pelaku pungli.
“Ketika ditemukan, kami memberikan edukasi dan memberikan imbauan. Alhamdulillah sekarang tidak melakukan lagi,” ujarnya.
BACA JUGA:Kecewa Terhadap Pemkab Garut, Ribuan Honorer akan Mogok Kerja
Terkait pungli di sektor pertanahan, Widi mengkalim sudah sedikit menurun dibanding sebelumnya. Tahun lalu, laporan terkait pungli di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Garut banyak, tetapi saat ini mulai menurun.
Hal itu terjadi setelah Duta Saber Pungli melakukan kerjasama dan membangun pakta integritas dengan BPN dalam meminimalisir pungli.