Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, sebanyak 15 orang telah diperiksa polisi untuk mengungkap kasus bullying tersebut.
Pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk meneliti keaslian video yang beredar di media sosial tersebut.
“Dari penelitian media sosial tersebut, Polres setempat dan tim PPA Polda Jabar turun ke lapangan untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian bullying,” kata Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat 22 Juli 2022.
Mengungkap kejadian tersebut, kata Ibrahim Tompo menyebut, Polres Tasikmalaya memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Adapun para saksi salah satunya adalah keluarga korban.
“Jadi tim sudah turun untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap beberapa saksi, termasuk beberapa orang yang diperkirakan ada di tempat pada saat kejadian tersebut,” ujar Ibrahim Tompo.
Ibrahim Tompo menilai, pihaknya harus berhati-hati dalam menyelesaikan kasus bullying ini. Sebab, para pelaku masih di bawah umur.
“Jadi memang kami harus hati-hati untuk melihat proporsi dalam menangani permasalahannya," kata Ibrahim Tompo.
“Ini yang perlu kami lakukan pendalaman, dan memang ada beberapa opini yang terbentuk dengan adanya bully tersebut di mana akhirnya korban meninggal dunia, dan ini juga perlu kami perjelas semua supaya kami bisa memahami apakah kejadian bullying-nya ini yang menyebabkan kematian. Ini kan masih menjadi pertanyaan,” sambung Ibrahim Tompo.
Polda Jawa Barat juga akan mengumumkan hasil penanganan kasus bullying murid SD di Kabupaten Tasikmalaya yang berujung maut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo SIK MH, saat ini pihak kepolisian terus melakukan penanganan kasus bully murid SD tersebut.
"Perkembangannya terkait perundungan saat ini masih melakukan proses penanganan," ujar AKP Dian Pornomo SIK MH kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya, Jumat, 22 Juli 2022.
Dalam penanganan kasus bully berujung maut itu, pihak kepolisian terus bekerja sama seperti P2TP2A dan juga KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
"Kami bekerja sama dengan P2TP2A tentunya KPAID dalam penanganannya dan masih berjalan," kata Dian Pornomo.
Berkaitan dengan penyampaian kasus bully di Tasikmalaya itu, kata dia, akan disampaikan oleh Polda Jawa Barat.
“Mengenai hasil (penanganan kasus bully) akan disampaikan oleh pihak Polda (Jawa Barat)," kata perwira pertama ini.
Penanganan kasus bully yang berujung korbannya meninggal dunia ini, kata dia, selain melibatkan tokoh masyarkat, agama juga Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Pekerjaan Sosial (Peksos).