DodikWiratmojo
Lama lama bisa kayak pohon cabe, hamanya semakin kuat obatnya semakin mahal dan boros, petani (rakyat) lagi yang kena
Lukman bin Saleh
Lama2 covid ini spt mantan. Pernah ada. Tptdk mau teringat. Eeeh, malah Abahygngingetin terus...
Johan
Centaur nasibnya berbeda dengan Bouraq, tidak tercantum di kitab suci, jadi sudah pasti masuk kategori mitos.
yea aina
Penjelasan drhIndro, tetang ongkos cek pentol virus covid cuma bermodal 35 ribu per sampel, cukup mencerahkan. Maksudnya kita yang cuma konsumen atas cek pentol virus covid jadi tahu, berapa cuan pebisnis pcr dan rapid belum lama ini. Maka tak heran sampai ada ngambil peluang bisnis tersebut meskipun masih menjabat sebagai pembuat kebijakan "wajib test pcr/rapid". Cuan siluman itu memang cukup menyilaukan .
JokospSp
Vaksin pertama sudah, vaksin ke dua sudah. Keduanya Sinovac. Vaksin ke tiga sudah, dengan booster pfizer. Apakah masih disuruh lagi untuk yang ke empat ? Hayoooo siap saja. Apakah nantinya masih belum dianggap "Imun" ?, padahal sempat dua kali kena Omicron dan Delta. Mudahan dagangan laris manis kendang kimpul. Dan waregmangane.
Liam Then
Covid menjadi sumber ketakutan banyak orang. Sekalian menjadi sumber pendapatan dari sedikit orang. Semoga pemimpin yang di atas sana tetap tenang dan tidak ketakutan, latah dengan varian siluman. Ketakutan jangan dibiarkan jadi sumber pendapatan. Tenang nya harus selevel apa kira-kira? Hmm, menurut saya tenangnya harus selevel ini : waktu kita berkendara , liat jarum penunjuk bensin makin dekat ke F, makin tenang perasaan kita. Pemerintah harap bikin sikon ketenangan masyarakat seperti jarum penunjuk meteran bensin. Selalu mentok ke F. Anggota BRIN gpp , tetap tenang,transferan gaji bulanan tak akan terganggu ruangan ketua senilai 6m. Kalau di pikir-pikir memang masuk akal. Memeras otak di dalam ruangan senilai 6m . Di banding memeras otak di kontrakan sebulan Rp500rb disekitaranCiledug. Memang beda rasanya. Ini manusiawi. Bukan silumanwi. Silumanwi biasanya butuh menyan. Kabarnya ada varian baru, yang sudah gakdemenmenyan. Sayangnya bukan kabar baru. Cuma banyak yang pura-pura gak tahu. Termasuk saya.
yea aina
Adakah peneliti yang tertarik meneliti dampak/manfaat renovasi 6 M ruang kerja ketua BRIN terhadap kemajuan riset dan inovasi? Mungkin saja tak ada yang tertarik, baik dari kalangan peneliti BRIN bahkan peneliti "swasta" model drhIndro dan Prof Nidhom. Toh itu hanya 0,6 persen dari pagu anggaran APBN untuk BRIN sejumlah 10,5 T, berharap saja dampak renovasi tersebut meroketkan peneliti BRIN menjadi peraih Nobel. Tapi apa kaitannya? tanyakan pada rumput yang bergoyang
Johannes Kitono
Prediksi para pakar saat ini pandemi sudah mau beralih ke endemi. Faktanya ternyata beda : seorang hopeng di Lampung yang setiap hari sarapan sarang burung, positip tapi seperti kena flu saja, katanya.Lebih apes lagi teman yang ke KL Malaysia, saat naik mobil ke S'pore di tulari oleh supir yang batuk terus sepanjang perjalanan. Di Kebayoran Baru Jakarta ada seorang oma usia 90 tahun + dari anaknya yang baru pulang wisata dari Turki. Then cucunya di PH positip juga tapi dari mall. Nah masih di Kebayoran Baru lagi, satu keluarga 8 orang positip entah dari mana asalnya. Satu teman di Pluit yang positip hari ke 8 bilang. Hati hati kalau mau ke Bali, disana baik turis maupun ogah pakai masker. Ternyata terbukti. Dan kemarin (22/7) ketika masih di lounge Saphire bandara, calon penumpang harus antri tempat duduk biarpun makanannya sdh terdegradasi. Terlihat ada kecoak unyil merayap di dekat teko teh. Hangat kali yah. Ternyata prediksi pakar meleset jauh. Pakar dari BRIN seharusnya lebih canggih. Dengan sisa biaya renovasi ruangan Advisor Rp.6 mily, seharusnya invasi virus Siluman yang sedang ganas bisa dicegah.