Saat ini tenda untuk digunakan proses belajar mengajar siswa hanya satu tenda.
Agar proses belajar mengajar tetap berjalan, saat kondisi tidak turun hujan, siswa belajar di ruang kelas yang masih memungkinkan dipakai. Itu pun dua kelas disatukan. Disekat.
"Untuk kondisi hujan seperti ini kita bagi shift belajar, yakni pagi dan siang dengan belajar di tenda," katanya.
Tati berharap segera adanya perbaikan untuk kelas yang mengalami kerusakan agar bisa digunakan secara optimal oleh 150 siswa.
"Harapan kami segera ada perbaikan agar bisa digunakan lagi seperti biasanya," ujarnya berharap.