INGGRIS, RADARTASIK.COM – Beberapa klub top sepak bola Eropa dilaporkan tak berani membawa pemain yang belum divaksinasi Covid-19 untuk tur pra-musimnya.
Laporan yang diterbitkan di The Telegraph muncul di tengah berita duo lini tengah Chelsea N'Golo Kante dan Ruben Loftus-Cheek ditinggalkan di London menjelang tur pra-musim klub di Amerika Serikat karena status vaksinasi.
Klub dikabarkan takut membawa pemain yang tidak divaksinasi dapat ditolak masuk ke negara-negara tertentu jika aturan ketat Covid-19 diperkenalkan kembali akhir tahun ini.
BACA JUGA:Lakukan Gerakan Diving Jelang Garis Finis, Mantan Bintang Chelsea, Gary Cahill Juara Lomba Balap Karung
Misalnya Amerika Serikat yang saat ini mengharuskan semua orang yang pergi ke negara itu harus divaksinasi pada saat kedatangan.
Spekulasi ini diduga menjadi penyebab ketidakhadiran Kante dan Loftus-Cheek menjelang pra-musim Chelsea di AS.
Menurut laporan itu klub sudah diberitahu bahwa pemain yang belum mendapatkan vaksin berpotensi daya jualnya akan menurun.
Klub dikabarkan khawatir pemain yang tidak divaksinasi akan melewatkan pertandingan di masa depan jika ada wabah virus skala besar lainnya..
Sepak Prancis dan Italia mengharuskan pesepakbola untuk divaksinasi.
Tetapi tahun lalu setelah Kante yang klub tidak divaksinasi tertular Covid-19, Thomas Tuchel menyarankan bahwa keputusan vaksin ada pada pemain dan bukan pada mereka.
“Akan mudah untuk mengatakan pemain harus memberi contoh positif kepada publik dan divaksinasi sekarang mungkin mendapat tepuk tangan dari banyak orang,” kata pelatih asal Jerman itu.
“Tetapi pada saat yang sama apakah saya memiliki hak untuk mengatakannya? Saya tidak yakin. Saya dapat membuat keputusan untuk diri saya sendiri, dan semua orang yang perlu khawatir dan mengambil risiko atau tidak, Saya pikir itu pertanyaan serius dan merencanakan untuk mencari perlindungan yang tepat,” lanjutnya dikutip dari Russian Today.
“Saya divaksinasi. Tapi saya tidak benar-benar tidak melihat diri saya dalam posisi untuk memberikan rekomendasi yang tepat,” tambah Tuchel.
“Saya pikir itu akan terlalu jauh. Saya seorang pelatih sepak bola, saya bukan ahli 100 persen dalam hal ini dan saya akan menyerahkannya kepada mereka. Semua orang sudah cukup dewasa dan semua orang hidup di negara bebas,” pungkasnya.