Mimin Nurmina (45), ibu Shahrul Hidayah mengatakan, hingga kini anaknya belum ditemukan di Legok Jawa.
Dia mengaku dapat kabar ada musibah ini dari kerabatnya tadi pagi sekira pukul 09.00 WIB.
"Saudara saya itu anaknya ikut juga. Lalu ngasih kabar ke saya katanya di sana ada musibah. Cerita ada anak-anak terbawa arus dan ada yang belum ditemukan seorang," paparnya, Kamis sore.
"Hingga kini saya jam 13.00 WIB dapat kabar lagi anak saya belum ditemukan dan dapat kabar ada 3 anak yang meninggal,” ujarnya.
“Hingga kini belum ada kabar lagi. Ya Allah semoga anak saya cepat ditemukan dalam keadaan selamat," sambungnya sambil berlinang air mata.
Terang dia, anaknya itu adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Awalnya berangkat ke sana karena kegiatan rutin Irema setiap tahun. Kalau tahun kemarin tidak ada karena lagi masa pandemi Covid.
"Ke sana itu bukan sekali saja tapi sudah beberapa kali. Kemarin berangkat dari rumah sore. Yang berangkat ada puluhan anak pakai 2 mobil kolbak dan 5 motor ke sananya," terangnya.
Dia menambahkan, rombonhan anakna berangkat ke Pangandaran telah direncanakan Irema sejak 2 minggu lalu.
Anaknya sudah menginformasikan hal ini dan bilangnya akan kembali ke rumah Kamis sore ini.
Sementara itu Utir Sutirman (60), kakek Salfa (15), salah seorang korban yang meninggal tenggelam di Legok Jawa menuturkan, dirinya dapat kabar tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB bahwa rombongan Irema ada yang tenggelam.
"Kami berduka pak. Cucu saya meninggal dunia di sana. Ada kabar katanya tak tenggelam tapi lagi selfie di sebuah karang di sana dan terhempas ombak hingga tenggelam.
Keluarga saya sudah berangkat ke sana untuk menjemputnya," tuturnya.
Pencarian Dilanjutkan
Sebelumnya, pencarian satu pelajar asal Kota Tasikmalaya yang tenggelam di Pantai Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran dilanjutkan hari ini, Jumat, 8 Juli 2022.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya kembali mengirimkan tim untuk bergabung bersama Tim SAR gabungan di Pantai Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran.