Tujuannya tentu untuk menyimpan tenaga pemain untuk laga berikutnya.
Permainan menyerang dari Indonesia memang tak menurun. Namun, sampai menit ke-55 belum ada gol tercipta.
Dua peluang yang dihasilkan tak mampu dimaksimalkan oleh penggawa Garuda Nusantara.
Sederet pergantian pemain yang dilakukan ternyata memengaruhi permainan Indonesia.
Sedikit ada penurunan tempo serangan meski banyak tenaga baru yang masuk.
Kondisi itu bisa dimanfaatkan oleh pemain Brunei untuk mengembangkan permainan.
Mereka berani memainkan sentuhan bola pendek dan membangun serangan.
Menit ke-58, peluang dihasilkan oleh Brunei Darussalam. Namun, umpan yang dilepaskan ke kotak penalti masih melebar dan bola meninggalkan lapangan pertandingan.
Timnas U-19 Indonesia baru bsia menambah gol pada menit ke-61. Berawal dari pergerakan Razza di sayap kiri, dia kemudian melepaskan crossing ke kotak penalti.
Bola coba disapu pemain Brunei, tetapi tak sempurna dan bisa dimbil Alfriyanto Nico.
Pemain Persija Jakarta itu kemudian melakukan sekali kontrol dan melepaskan eksekusi kaki kiri keras yang menghunjam gawang Aiman sekaligus membawa Indonesia unggul 7-0.
Setelah gol itu, tempo permainan kembali menurun. Meski demikian, serangan trus dilancarkan oleh Indonesia ke pertahanan Brunei Darussalam.
Namun, kali ini serangan banyak bertumpu di sisi sayap karena sektor tengah tampak terkurung setelah keluarnya Marselino Ferdinan.
Marcell Januar sempat mendapat peluang bagus pada menit le-74. Sayang, sepakannya masih ditepis kiper Brunei.
Timnas U-19 Indonesia mewujudkan target menang atas Brunei Darussalam. Bukan sekadar menang, Indonesia menang besar dengan skor 7-0.
Menit ke-77 giliran Rabbani Tasnim yang memiliki kans ketika tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Brunei. Sayang, sepakan Tasnim hanya melambung di atas mistar.