Diharapkan ke depannya, ujar Aan, para komunitas dan organisasi seni, sanggar-sanggar seni bisa ngamumule seni budaya tradisi. Jangan sampai lupa terhadap seni tradisi.
Dari DPKKT Kabupaten Tasikmalaya sendiri, dalam waktu dekat akan melakukan beberapa kegiatan berupa seni tradisi. Akan menyeimbangkan mana yang disebut seni tradisi dan mana seni modern.
Menurutnya, para generasi harus memahami mana yang disebut seni tradisi, seni kreasi tradisi, mana budaya modern, itu harus bisa memisahkan dan melihat arah.
“Diharapkan ke depannya menjadi introspeksi. Selanjutanya mana seni tradisi mana seni kreasi tradisi, seni tari, seni musik, drama kolosal. Intinya ikut memelihara, walaupun tidak memelihara minimal tahu mana tradisi,” ucapnya.
Aan sangat mengharapkan, generasi muda itu mulai dari sekarang jangan terlalu candu pada gadget karena membuatnya jadi individualis. Tapi kalau seni tradisi atau budaya tradisi yang dicari kekompakan tarinya, musiknya.
“Mereka harus bersama dan kompa, kalau gadget itu perorangan dan dampak negatifnya banyak. Jadi kebiasaan untuk selalu bekerja sama tim dan peduli terhadap teman-temannya saling menyemangati dan kompak harus ditanamkan sejak sekarang,” kata dia. (obi)