Radartasik, KABUPATEN TASIKMALAYA – Kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya terus bertambah. Kini tercatat 204 kasus, meski kasus harian menurun.
Untuk mencegah penyebaran PMK, vaksinasi hewan harus dikebut dan kebutuhan vaksin di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 56 ribu dosis.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Heri Kusdiana mengatakan, sejauh ini Pemkab Tasikmalaya masih menunggu vaksin sesuai jumlah kebutuhan itu.
BACA JUGA:Penyakit PMK Teror Peternak, Belasan Kecamatan Mulai Terjangkit
"Informasi terakhir vaksin itu akan datang dalam minggu terakhir bulan Juni ini," katanya kepada radartasik.disway.id, Rabu (15/6/2022).
Meski vaksin tersebut direncanakan datang minggu akhir bulan Juni, pihaknya mengajukan lebih cepat agar sesegera melaksanakan vaksinasi sebelum Hari Raya Idul Adha.
"Kita sudah mengusulkan secepatnya, mudah-mudahan menjadi perhatian pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata dia.
BACA JUGA:Jokowi Minta Kasus PMK Segera Dikendalikan, Check Point Bergerak, Pengawasan Ketat Jelang Idul Adha
Jumlah kebutuhan vaksin, sambung dia, dilihat dari populasi hewan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. "56 ribu dosis yang kami butuhkan," sebut Heri.
"Kasus (PMK, Red) terus bertambah, hanya saja kasus harian menurun dibandingkan dengan sebelumnya," tambahnya.
Heri juga menjelaskan soal ketersediaan hewan kurban di saat kasus PMK terus naik. Untuk Kabupaten Tasikmakaya, Heri yakin akan tercukupi.
BACA JUGA:MUI Tegaskan Sah Berkurban dengan Hewan yang Terjangkit PMK dengan Gejala Ringan
"Kita usahakan, makanya kita buka Pasar Manonjaya itu salah satunya untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Tasikmalaya," terangnya.
Tambah dia, kebutuhan hewan kurban tahun sebelumnya untuk sapi sebanyak 7.000 ekor dan domba sebanyak 16.000 ekor.
"Tahun ini saya kira akan naik kalau ketersediaan stok memenuhi, dan itu terus kita usahakan," ulasnya memastikan.