RADARTASIK, TASIKMALAYA - Stok hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha di pasar hewan dan peternak di Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit, Jumat (10/6/2022).
Hewan yang sebelumnya ditutup untuk memutus mata rantai PMK saat ini kembali dibuka dengan syarat pedagang yang berjualan berasal bukan berasal dari luar Kabupaten Tasikmalaya alias penjual lokal.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Heri Kusdiana menjelaskan, pemerintah daerah kembali membuka pasar hewan sejak Rabu (8/6) lalu. “Iya pasar hewan di Kabupaten Tasikmalaya sudah dibuka sejak hari Rabu. Itu dibuka hanya untuk pedagang lokal saja,” terang Heri, kepada wartawan.
Menurut dia, pasar hewan kembali dibuka karena sudah mendekati hari raya idul kurban dan stok hewan kurban di Kabupaten Tasikmalaya berkurang. Maka dari itu, lanjut dia, peternak atau pedagang lokal di pasar hewan dipersilahkan untuk berjualan khususnya di Kabupaten Tasikmalaya, demi untuk memenuhi stok hewan kurban
Dia menambahkan, pasar hewan dibuka dengan pengawasan dari pemerintah agar hewan ternak atau pedagang dari luar daerah tidak berjualan di Kabupaten Tasikmalaya. “Khusus di Pasar Hewan Manonjaya kami menyiapkan tim dari dokter hewan dan para medis setiap hari Selasa sore sampai malam hari melakukan pengecekan kesehatan hewan,” terang dia.
Untuk besok hari nya tetap menyiapkan dokter hewan bersama paramedisnya dalam rangka memperketat pengawasan. Sementara itu, bagi hewan yang akan masuk ke pasar hewan disemprot dengan desinfektan.
Hingga saat ini ternak yang masuk pasar itu dari daerah Jawa Barat saja, tetapi tidak menutup kemungkinan dari kota/kabupaten di Jawa Tengah yang tidak terdampak PMK.
Nanti di pasar hewan akan ada petugas pasar yang khusus melihat dokumen asal hewan ternak. Termasuk kesehatannya. Hewan ternak akan ditolak bila ditemukan dari daerah yang terdampak PMK meskipun itu dari daerah Jawa Barat. “Akan kita kembalikan dan tidak boleh berjualan untuk menghindari PMK. Karena idul adha tinggal satu bulan lagi, para penjual ternak seperti sapi sudah mulai berjualan,” tambah dia.
Salah satu peternak sapi asal Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Abdul (45) menuturkan ada informasi bahwa pemerintah merekomendasikan bahwa setiap pembelian hewan untuk kurban diarahkan langsung ke setiap pernak. “Kami berharap kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Tasikmalaya bisa tercukupi, dengan terkendalinya harga di lapangan,” harap dia.
Meskipun saat ini, mulai ada peningkatan harga untuk hewan ternak, tetapi belum signifikan dan berada di tingkat kewajaran harga. Apalagi sebelumnya terdampak PMK. “Harga sudah ada peningkatan, pak karena dekat dengan idul adha. Walaupun jumlahnya menurun, tetapi mulai di jual,” katanya. (dik)