RADARTASIK, TASIKMALAYA - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menggelar program pelatihan Mobile Training Unit (MTU) berbasis kompetensi, guna meningkatkan keahlian dan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat. Terdapat 256 peserta dari 7 kecamatan yang nantinya akan dilatih di desa masing-masing sesuai dengan minat dan bakatnya.
Bidang yang dilatihkan dalam program ini adalah tata boga, tata rias, instalasi listrik, teknik sepeda motor, servis HP dan lainnya.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, melalui pelatihan ini para peserta dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga dapat memiliki keahlian. Sebab, ini sangat penting dilaksanakan karena tingginya angka pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya.
”Para peserta harus dapat memanfatakan pelatihan ini untuk meningkatkan skill dan kreativitas. Diharapkan pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar dan para peserta dapat menjadi pegawai yang andal serta wirausaha yang sukses,” ujarnya saat membuka kegiatan pelatihan berbasis kompetensi di Aula Kantor UPTD BLK.
BACA JUGA: Komoditas Sayuran, Daging Ayam dan Telur Naik 30 Persen di Pasar Singaparna
Ade menyebutkan, proses pelatihan ini diharapkan bisa berjalan dengan baik. Ini merupakan salah satu program yang mudah-mudahan didukung oleh para kepala desa. Ke depan, Dana Desa yang dikelola oleh pemerintah desa diharapkan dapat digunakan untuk pelatihan seperti ini. ”Saya akan meberikan bantuan meskipun tidak besar. Kalau kita berkolaborasi pasti akan bangkit. Diharapkan peserta yang mengikuti pelatihan menjadi manusia produktif bagi diri sendiri, keluarga bahkan bangsa dan negara,” kata orang nomor satu di Kabupaten Tasikmalaya ini.
Kepala Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi pada DPMPTSPTK, H Omay Rusmana MSi menjelaskan, melalui pelatihan berbasis kompetensi ini para peserta nantinya akan mendapatkan sertifikat kompetensi. ”Pihak perusahaan akan meminta pekerja kompeten kepada forum industri, kurang lebih terdapat 36 perusahaan yang sudah membangun komunikasi untuk kerja sama. Salah satunya Karawang yang rutin meminta karyawan kompeten di bidangnya,” ucap Omay.
Kata dia, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini para pencari kerja, merupakan upaya strategis untuk membekali tenaga kerja dalam penguasaan keterampilan.
Maka dari itu, kata dia, kemampuan tersebut dapat digunakan untuk mencari nafkah dengan bekerja sebagai karyawan atau membuka usaha sendiri sebagai wirausaha mandiri. ”Jadi para peserta pelatihan berbasis kompetensi ini harus belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Seraplah ilmu sebanyak-banyaknya dari para instruktur,” tegas Omay.
Kepala UPTD BLK Kabupaten Tasikmalaya Eman Sulaeman menambahkan untuk program pelatihan kompetensi tahun ini tidak jauh berbeda. Hanya saja sumber anggaran ada dari APBD, juga dari APBN. ”Kemarin yang dibuka oleh Pak bupati merupakan anggaran dari APBD, semua jenis pelatihannya berupa MTU. Dilaksanakan di desa-desa, instruktur dan peralatan yang ada di BLK dibawa ke desa,” kata dia.
Untuk pelatihannya, terang Eman, dibagi menjadi dua gelombang. Satu gelombangnya terdapat 8 kejuruan atau kelas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Setelah gelombang pertama selesai, dilanjut dengan gelombang kedua.
Keterbatasan instruktur dan alat sehingga dibagi menjadi dua gelombang. Setiap kejuruan itu minimal terdapat satu orang instruktur untuk melatih sebanyak 16 orang. Mereka mengikuti pelatihan selama 20 hari dan diberi materi sesuai kejuruan yang diikuti.
Peserta mendapatkan fasilitas yang didapatkan seperti ATK, pakaian dan lainnya. Diakhir setelah melaksanakan pelatihan, para peserta akan mendapatkan sertifikat sekaligus evaluasi pelaksanaan kegiatan. ”Setiap tahun pelatihan ini akan terus terselenggara seandianya memang anggaran tersedia di pemda dan diharapkan tahun depan bisa setiap desa dilaksanakan. Sebab ketika SDM-nya kompeten, maka akan meningkatkan IPM dan ekonomi masyarakat juga,” ujarnya menjelaskan. (obi)