Radartasik, TASIKMALAYA – Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tasikmalaya Aiptu Josnes mulai mengorek sedikit demi sedikit pengakuan remaja berinisial GP, korban penculikan itu.
Josner menyebutkan, korban mengaku diajak berkeliling menumpangi mobil oleh seseorang yang diduga masih rekan dari Er (42), tersangka kasus penculikan.
Dia juga masih mendalami sejauh mana keterlibatan dari seseorang yang membawa GP tersebut.
Sekilas dia menceritakan bagaimana korban GP bisa diculik oleh Er saat di rumahnya, di Singaparna.
BACA JUGA:Penculikan Remaja 17 Tahun, Penyidik Endus Tersangka Beraksi Tak Sedirian
“Korban tidak berdaya. Tersangka saat itu menunjukkan lima butir peluru dan borgol. Sambil bilang; Pilih mana! Peluru atau borgol,” ungkapnya menirukan korban GP.
Josner menduga, korban dalam kondisi di bawah tekanan tak punya pilihan lain. Dari Singaparna, kata dia, korban akhirnya langsung ikut bersama Er menumpangi mobil menuju Kota Tasikmalaya.
Dari pengakuan korban, saat itu dibawa menumpangi mobil dan diajak berkeliling ke beberapa titik namun tidak mengetahui nama lokasinya.
“Korban warga Singaparna, sehingga tidak tahu persis nama-nama di pusat Kota Tasikmalaya. Kami juga belum mengorek lebih dalam, karena konsen pada pemulihan kondisi korban," terang pria asal Medan itu.
Setelah kondisi korban berangsur pulih, kata dia, korban akan diajak untuk menunjukkan tempat mana-mana saja yang dilewatinya saat dibawa oleh tersangka Er.
Sebelumnya, perbuatan tersangka yang bertubuh tinggi besar itu terbongkar setelah orang tua GP risau bahwa anaknya sudah 1 x 24 jam tidak kunjung pulang.
“Takut ada sesuatu hal yang tidak diinginkan, orang tuanya lapor. Berdasarkan laporan itu, kami bergerak melakukan penyelidikan dan mengarah terhadap tersangka,” ungkap Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono kepada radartasik.disway.id.
Sumber dari Polres Tasikmalaya juga menyebutkan, penyidik sedang mengorek keterangan dari tersangka soal adanya dugaan keterlibatan dari seseorang yang merupakan rekan Er.