Kerajinan Bambu Rambah Pasar Inggris, Bea Cukai Melepas Ekspor Perdana PT Arti Kraft Indonesia

Jumat 22-04-2022,06:40 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Andriansyah

Radartasik, KOTA TASIK – Kantor Cukai Tasikmalaya terus berupaya mendorong ekspor dari sektor UMKM dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dukungan Bea Cukai Tasikmalaya ditunjukkan dengan memberikan asistensi terkait ekspor kepada UMKM.

Karena itu, setelah melepas ekspor produk anyaman topi CV Dhisa Crafindo Rajapolah ke Italia Februari 2022, Bea Cukai Tasikmalaya bersama Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya melepas ekspor perdana produk kerajinan PT Arti Kraft Indonesia ke Inggris, Senin (18/4/2022).

Kepala Kantor Bea Cukai Tasikmalaya Indriya Karyadi mengatakan, pelepasan ekspor UMKM ini menjadi stimulus kebangkitan UMKM di 2022.

“Bea Cukai terus mendorong pemulihan ekonomi nasional salah satunya dengan peningkatan kapasitas UMKM agar bisa merambah pasar luar negeri,” terangnya kepada Radar, Kamis (21/4/2022).

BACA JUGA:Dianggap Hama dan Meresahkan, Kini Ikan Sapu-Sapu Rp750 Ribu Per Kilogram

BACA JUGA:Begini Loh Kata Dokter Bahayanya Jika Konsumsi Makanan yang Jatuh Sebelum 5 Menit

Asistensi yang diberikan mulai dari tata laksana ekspor, mengisian modul PEB, sampai dengan proses transaksi dengan pembeli di luar negeri. 

“Dengan asistensi dari Bea Cukai dan stakeholder, kami bersyukur salah satu UMKM di wilayah kerja kami yakni PT Arti Kraft Indonesia bisa melakukan ekspor mandiri,” terangnya.

Ia menjelaskan, PT Arti Kraft Indonesia merupakan perusahaan yang berdiri di tahun 2016 dengan hasil produksi berupa kerajinan dan perlengkapan rumah tangga yang terbuat dari anyaman bambu dan serat alami lainnya. 

“Produk yang diekspor yakni kerajinan bambu dan mendong. Ada  keranjang, grabas basket dan alas makan (placemate). Tujuan ekspornya ke Inggris sebanyak 42 koli atau 7,89 ton. Nilai ekspornya Rp 432 juta,” jelasnya.

PT Arti Kraft Indonesia menyerap dan memberdayakan warga sekitar dalam proses produksi. Masyarakat diberikan pelatihan dan pembinaan dalam menghasilkan produk dengan kualitas ekspor sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Ada ribuan masyarakat yang terlibat dalam proses produksi kerajinan bambu dan mendong ini, sehingga menggerakkan sektor riil,” katanya.

BACA JUGA:Diduga Selang Tabung Gas Bocor, Warung Ayam Bakar di Indihiang Nyaris Diamuk si Jago Merah

BACA JUGA:Mendag Pernah Akui Kesulitan Lawan Mafia Minyak Goreng, Politisi Demokrat Bilang Begini..

Ia mengatakan, produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam diminati pasar luar negeri khususnya Eropa, karena banyak masyarakatnya yang menyukai pernak-pernik alam atau basic.

Kategori :